TARAKAN – Penerangan Jalan Umum (PJU) masih menjadi keluhan di Kota Tarakan. Terutama jaringan, karena yang terpasang di PJU kurang baik dan diantaranya ada yang eror.
Makanya, Komisi 3 DPRD Kota Tarakan minta kedepan pemerintah fokus perbaikan jaringan. Sehingga lampu yang dipasang tidak ada yang eror.
Hal itu, diungkapkan Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Muhammad Hanafia kepada Fokusborneo.com, Rabu (26/6/24).
“Salah satu keluhan dari Dishub, masih ada beberapa titik yang sudah diganti bola lampunya tapi masih kurang maksimal penerangannya. Alasannya jaringan yang terpasang di PJU kurang baik dan diantaranya ada yang error,” katanya.
Hanafia menilai, hal itu harus diperhatikan. Menurutnya, setiap jaringan untuk PJU harus dilakukan peremajaan kabel, aksesoris seperti MCB, MKWH yang sudah harus diganti jika sudah berusia cukup lama.
“Kan apakah perlu diganti atau diperbaiki. Maka pemerintah kedepan masih ada tugas rumah. Kalau dari anggaran tahun ini belum selesai, jadi kedepannya saya berharap pemerintah masih konsisten memperbaiki semua bola lampu dan jaringan PJU. Harus diberikan anggaran juga supaya bisa berfungsi dengan baik,” tandasnya.
Selain itu, masih ada beberapa daerah yang perlu penanganan cepat untuk pemasangan PJU. Salah satunya di kawasan pesisir yang sampai saat ini masih banyak yang belum ada PJU. Namun, diakuinya di Tarakan masih ada ruas jalan yang terbagi kewenangannya. Seperti jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota.
“Nah, pastinya Pemkot Tarakan melalui APBD nya mengutamakan PJU yang ada di badan jalan milik Pemkot Tarakan. Sama juga seperti di kawasan perumahan warga, ada aset pemerintah kota yang belum tersentuh. Bisa dianggarkan selama program terus berjalan dan PJU bertambah untuk perkembangan kota,” pungkasnya.
Selain PJU, sebenarnya lampu dari rumah warga di kawasan pemukiman juga membantu penerangan jalan.
“Ada juga di pemakaman kalau masih kurang ya ditambah. Kemudian titik objek wisata harus jadi perhatian khusus Pemkot Tarakan,” tuntasnya
Tahun ini, Pemerintah Kota Tarakan menganggarkan Rp11 miliar lebih untuk PJU di sejumlah jalan protokol. Dari jumlah yang sangat besar ini, bisa dihemat Rp3 miliar lebih setelah dilakukan negosiasi dinas teknis dengan kontraktor pemenang tender.
“Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah khususnya dinas teknis, karena bisa melakukan negoisasi hingga penghematan diselisih harga lampu hingga Rp 3 Miliar. Itu kami ketahui dari hasil rapat dengar pendapat Komisi 3 dengan Dinas Perhubungan (Dishub) selaku dinas teknis di program PJU,” ujarnya.
Ia berharap dengan anggaran yang bisa dihemat, tetapi pemkot Tarakan tetap konsisten dalam programnya kedepan. Terutama untuk memperhatikan kondisi PJU, perawatan atau pemasangan titik baru demi keamanan masyarakat berlalu lintas dan kenyamanan untuk warga yang membutuhkan penerangan jalan.(**)
Discussion about this post