TARAKAN – Memasuki libur Panjang Natal dan pergantian tahun 2024/2025 kerap kali sebagian masyarakat memilih libur keluar kota dan menggunakan jasa pesawat terbang. Namun, High Season  musim ini membuat maskapai penerbangan biasanya menaikkan harga tiket.
Sementara itu, flatfoam website penjualan tiket online membandrol harga tiket pesawat diatas 2 juta rupiah keatas untuk 1 orang penumpang dengan tujuan Tarakan ke Jakarta, dan 1,7 juta keatas untuk tujuan Surabaya dan untuk tujuan Makassar seharga 1,4 juta keatas.
“Jangan mahal lah untuk harga Tiket Pesawat, kasihan masyarakat. Saya juga melihat yah harga tiket pesawat di dalam negeri ini sebenarnya sangat jauh berbeda dengan harga tiket pesawat di luar negeri, seperti maskapai di Singapura harga tiket pesawat ke Kuala Lumpur sekitar 1 juta saja, dari Tawau ke Kuala Lumpur kita masih bisa dapat harga 700 ribuan saja per penumpang, kenapa harga pesawat dalam kota di Indonesia khususnya dari Tarakan luar biasa mahalnya,†tutur Jufri Budiman, Sabtu (7/12/24).

Jufri Budiman mengatakan dirinya sepertinya tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan harga tiket dalam kota lebih mahal dari luar negeri. Namun, hal ini setidaknya akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah-daerah yang bergantung dan membutuhkan wisatawan, UMKM dan pengiriman barang dalam negeri. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dari sektor tersebut tidak terlalu bergerak signifikan.



Sementara itu, berdasarkan beberapa flatfoam penjualan tiket online jalur penerbangan di Provinsi Kaltara, terlihat beberapa penerbangan dari Tanjung Selor dan Nunukan dari dan menuju Bandara Juwata Tarakan maupun kota-kota disekitarnya sepertinya sudah di hapus, begitupula dengan jadwal penerbangan dari Bandara Tanjung Selor ke Samarinda maupun Balikpapan sudah tidak ada lagi.
Hanya penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan menuju Balikpapan, Samarinda Surabaya dan Jakarta yang masih aktif dan tersedia setiap hari. Sementara itu, Bandara Juwata Tarakan Tanjung Selor dan Nunukan menuju sepertinya sudah tidak tersedia lagi.

Informasi yang diterima, salah satu alasannya adalah kurang peminat, dan masyarakat lebih memilih angkutan speedboat daripada pesawat terbang yang harganya memang cukup mahal.(**)