• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Politik

Daster Coklat

by Redaksi
21 Desember 2024 23:23
in Politik
A A
0
Daster Coklat

Deddy Sitorus saat kampanye pileg di pedalaman Kaltara. Foto : Ist

Cerita Bersambung Kampanye Helikopter Deddy Sitorus di Pedalaman (2)

Semoga tulisan pertama kampanye helikopter Deddy Sitorus dibaca akun X @intelimut. Si penuduh flexing. Atau dibaca juga oleh si pemberi order. Yang ingin merusak reputasi vokalis PDI Perjuangan itu. Mereka seperti “ibu-ibu kompleks” bergunjing di depan Pak Lek sayur soal tetangganya yang membeli mobil baru.

Baca Juga

Deddy Sitorus Pimpin Rapat di PLBN Sebatik, Berharap Segera Dioperasikan

Deddy Sitorus Soroti Pemotongan TKD dan Masalah Perbatasan di Kaltara

RDP Komisi 3 DPRD Tarakan Berakhir Tanpa Hasil, Warga Korban Proyek Pulang dengan Kekecewaan

DPRD Tarakan Pastikan Proyek Tuntas, Jalan Semenisasi di RT 10 Pantai Amal Mulus

“Pasti mobil itu belinya dari hasil korupsi,” kata si Ibu berdaster coklat dengan mata dan bibir hampir sejajar.

Padahal, bisa jadi si tetangga itu membeli mobil hasil menggadai SK PNS. Atau dapat warisan keluarga.

Bagi si Ibu berdaster coklat, tidak perlu mengklarifikasi ke tetangganya itu. Yang penting buat dia, meyakinkan Pak Lek sayur agar percaya.

Begitulah cara mereka menghancurkan reputasi Deddy Sitorus. Modalnya cuma informasi dari media sosial. Googling perusahaan helicopter yang di charter. Chek tarif per jam. Lantas membangun narasi gratifikasi dan sebarkan.

Bagi yang mengetahui asal muasal charter helikopter milik SCA itu bakal terpingkal-pingkal. Sedikit saya jelaskan jalan ceritanya.

Mendulang suara di pedalaman adalah strategi Deddy Sitorus sejak periode pertama. Ia memilih berjibaku dari desa ke desa. Mengarungi sungai. Menembus hutan rimba. Mendatangi bedeng-bedeng di tengah kebun kelapa sawit. Menurutnya, warga pedalaman belum terkontaminasi praktik politik uang. Yang penting bertatap muka langsung.

Itu yang membuat Deddy Sitorus si caleg import bisa meraih suara terbanyak di Pemilu 2019.

Strategi itulah ingin diulangi Deddy. Dua tahun sebelum pemilu saat saya bergabung di timnya, dia sudah cerita soal helikopter. Saya tahu, Deddy menyisihkan uang pribadinya untuk ongkos sewa helikopter di pemilu. Itu bagian dari persiapan. Semua politisi pasti melakukan itu.

Apalagi bagi seorang incumbant. Kekalahan adalah aib yang tak terampuni. Karier politik dijamin tamat. Dari politisi papan atas, tiba-tiba jadi pengangguran kelas atas. Makanya, jauh-jauh hari persiapan sudah dilakukan termasuk pendanaan.

Enam bulan sebelum jadwal kampanye, saya ditugaskan membangun komunikasi dengan sebuah perusahaan helikopter. Tugas saya mengecek kesiapan helikopter. Bahkan memberikan gambaran jadwal dan rencana teknis.

Deddy ingin perjalanannya ke pedalaman lebih rapih. Jadwal jelas dan kordinat desa yang akan didarati harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Mencari perusahaan penyedia jasa rental helikopter tidak mudah. Jumlahnya tidak sebanyak rental mobil. Untuk itu, Ia sudah membuat deal dengan salah satu perusahaan yang beroperasi di Papua. Helikopter yang digunakan jenis Airbus. Uang panjar pun sudah disetor.

Ditengah persiapan itu, kami dapat kabar helikopter yang akan dipakai rusak. Jadi belum bisa digeser ke Tarakan dari Papua. Tidak terlalu parah, tapi vital. Yakni rusak di bagian rotor belakang.

Yang bikin pusing, helikopter itu jenis Airbus. Menurut keterangan perusahaan, sparepart Airbus tidak dijual eceran seperti Bell. Jadi harus menunggu kiriman dari Toulouse, Prancis kantor pusat Airbus, berikut teknisinya.

Deddy mulai gelisah. Apakah jadwal perbaikan bisa selesai sebelum kampanye dimulai. Dia jadi uring-uringan. Saya diminta mengawasi perbaikan itu dari kejauhan.

Belum lagi kepikiran masalah mati panjar yang sudah telanjur diserahkan. Makin mendekati kampanye, tingkat stres menumpuk-numpuk. Betapa malunya Deddy Sitorus ketika kampanye tiba tidak pakai helikopter. Padahal dia sudah cerita kemana-mana.

Saya diminta mencari opsi rental helikopter alternatif. Pilihannya ada di Balikpapan, yang dulu helikopternya pernah dipakai Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Krayan. Ternyata heli mereka sudah di booking juga untuk kampanye.

Waktu semakin mepet. Solusi belum didapat. Kami berangkat ke Malinau. Menginap di Hotel Mahkota. Saat ngopi saya bertemu dengan Pongky Majaya, pemilik SCA. Saya bercerita soal helikopter yang rusak di Papua itu. Ternyata Pongky tahu sejarah kerusakannya. Karena si pemiliknya sempat konsultasi sesama pengguna helikopter Airbus.

Bilang Pongky ke saya, dia pesimis helikopter itu akan selesai diperbaiki tepat waktu sebelum kampanye. Sambil berbisik, Pongky menawarkan apakah Deddy Sitorus mau pakai helikopter miliknya. Kebetulan helikopternya baru menyelesaikan misi di Sulawesi. Kontrak berikutnya bulan berikutnya. Saya tidak bisa mengiyakan. Saya minta Pongky bicara langsung dengan Deddy Sitorus yang sedang mandi di kamarnya.

Mengapa saya tidak bisa mengambil keputusan? Karena helikopter milik SCA bukan heli biasa. Itu heli untuk VVIP. Harganya pasti berbeda dengan Airbus yang sedang diperbaiki di Papua.

Sebelum mereka bertemu, saya WA ke Deddy tentang tawaran Pongky itu. Dia bergegas keluar kamar dan langsung berbicara dengan Pongky. Tiba-tiba ayah tiga anak itu teriak.

“Rezeki anak soleh. Pai kita pakai heli punya Pak Pongky,” teriaknya.

Malam itu pun Pongky segera mengeluarkan perintah untuk menggeser helikopter PK-SNX yang ada di Mamuju ke Tarakan. Heli itu akhirnya batal kembali ke Papua.

Benar, keesokan harinya belum kami sampai di Tarakan, Helikopter sudah nangkring di Bandara Juwata.

Malam sebelum kembali ke Tarakan, di Cafe Mahkota, Deddy memimpin rapat penyusunan jadwal. Dua hari kemudian, kami resmi menggunakan helikopter pertama kali ke Pesta Adat Meja Bundar di Desa Seputuk, Kabupaten Tana Tidung. Petualangan pun dimulai.

Bagaimana dengan administari sewa-menyewa helikopter itu? Deddy Sitorus mengatakan, itu menjadi tanggung jawab antara perusahaan. Karena mereka sudah terbiasa bekerja sama. Dan biaya sewa sudah diserahkan. Tinggal menyesuaikan saja.

Sederhananya begini. Saya punya mobil rental Avanza, sudah deal akan disewa seorang klien. Bahkan sudah dibayar. Tiba-tiba Avanza saya rusak. Si klien tidak mau tahu, karena telanjur membayar. Saya teringat ada teman punya mobil. Tapi Inova. Bukan Avanza. Nah, jalan keluarnya, saya sewa mobil Inova itu untuk dipakai klien saya. Si klien otomatis Heppy. Harusnya pakai Avanza jadi pakai Inova. Begitulah kira-kira cerita soal helikopter. Awalnya pakai Airbus biasa, jadi pakai yang VVIP.

Deddy menganggap, niatnya bertemu rakyat dipermudah Tuhan. Tak terbayang jika kami tidak bertemu Pongky malam itu. Kampanye menyusuri pedalaman menggunakan jalur darat atau sungai. Dengan waktu efektif kampanye 40 hari yang tersisa. Pasti suara yang dihasilkan pun tidak akan maksimal. Dan kursi petahana di Senayan terancam lepas.

Makanya, saat ada gerombolan menuduh Deddy Sitorus flexing atau gratifikasi, mereka bagaikan si Ibu berdaster coklat. Yang melemparkan isu mobil hasil korupsi untuk mempengaruhi Pak Lek Sayur. Untungnya Pak Lek Sayur tidak percaya. Karena dia tahu, mobil itu dibeli dari hasil keringat suaminya.

Ditulisan ke tiga, saya akan mengulas beberapa penerbangan dramatik. Termasuk ke Lumbis Hulu yang tertunda. (pai/bersambung)

Tags: Deddy SitorusDPR RIDSHeadlineHelikopterKampanye
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Deddy Sitorus Pimpin Rapat di PLBN Sebatik, Berharap Segera Dioperasikan
Parlemen

Deddy Sitorus Pimpin Rapat di PLBN Sebatik, Berharap Segera Dioperasikan

4 Oktober 2025 20:52
Deddy Sitorus Soroti Pemotongan TKD dan Masalah Perbatasan di Kaltara
Parlemen

Deddy Sitorus Soroti Pemotongan TKD dan Masalah Perbatasan di Kaltara

3 Oktober 2025 17:45
RDP Komisi 3 DPRD Tarakan Berakhir Tanpa Hasil, Warga Korban Proyek Pulang dengan Kekecewaan
Parlemen

RDP Komisi 3 DPRD Tarakan Berakhir Tanpa Hasil, Warga Korban Proyek Pulang dengan Kekecewaan

3 Oktober 2025 13:14
DPRD Tarakan Pastikan Proyek Tuntas, Jalan Semenisasi di RT 10 Pantai Amal Mulus
Parlemen

DPRD Tarakan Pastikan Proyek Tuntas, Jalan Semenisasi di RT 10 Pantai Amal Mulus

3 Oktober 2025 11:15
Bawaslu Tarakan Soroti Data Pemilih Meninggal, Usulkan Perbaikan di Pleno PDPB Triwulan III 
Politik

Bawaslu Tarakan Soroti Data Pemilih Meninggal, Usulkan Perbaikan di Pleno PDPB Triwulan III 

2 Oktober 2025 17:46
DPRD Tarakan Mendukung Penuh Lapas, Personel Hanya 83 Jaga 1.305 Napi Tidak Ideal
Parlemen

DPRD Tarakan Mendukung Penuh Lapas, Personel Hanya 83 Jaga 1.305 Napi Tidak Ideal

2 Oktober 2025 16:27
Next Post

DPR RI Dapil Kaltara Desak Konsistensi PDIP Terkait Kebijakan PPN 12%

Town Hall Meeting Akhir Tahun, Dirut PT PHI Tegaskan Dukungan Ketahanan Energi Nasional

Masuki Usia 48 Tahun, Berikut Capaian PTMB Hingga Programnya Tahun Depan

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Gagas Program SDC, Muh. Ramli Lolos Pengabdian di IKN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbangan Perdana AirAsia ke Tarakan Buka Peluang Konektivitas Internasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Kota Tarakan Siapkan Lahan Masyarakat dan Lahan Tidur untuk Program Pertanian Menteri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibrahim Ali Genjot Progres Pembangunan Gedung dan Jalan Pusat Pemerintahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolda Kaltara Sambut Menteri Pertanian di Bandara Juwata Tarakan, Wujud Sinergitas dan Kesiapan Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Otorita IKN Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum terhadap Aktivitas Ilegal di Kawasan Nusantara

4 Oktober 2025 20:55
Deddy Sitorus Pimpin Rapat di PLBN Sebatik, Berharap Segera Dioperasikan

Deddy Sitorus Pimpin Rapat di PLBN Sebatik, Berharap Segera Dioperasikan

4 Oktober 2025 20:52
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP