TARAKAN, Fokusborneo.com – Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tarakan menunjukkan komitmen kuat dengan menemui ratusan massa aksi dari Aliansi Utara yang menggelar demonstrasi pada Senin (1/9/25).
Aksi ini menuntut pembatalan tunjangan bagi anggota DPR RI yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Sekitar 22 lembaga mahasiswa dan organisasi masyarakat (Ormas), termasuk BEM dan BPM dari berbagai fakultas, serta HMI, PMII, dan GMKI, berkumpul di Graha Pemuda KNPI sebelum bergerak menuju Gedung DPRD.
Demonstrasi yang dimulai dengan long march ini sempat diwarnai keributan kecil, di mana beberapa botol dilemparkan ke arah anggota DPRD dan aparat keamanan gabungan.
Aksi ketegangan itu segera mereda saat 24 anggota dewan, bersama Kapolres Tarakan, duduk lesehan di depan gerbang untuk mendengarkan langsung aspirasi massa. Momen ini menunjukkan kesediaan para wakil rakyat untuk berdialog secara terbuka.
Aksi ini bertujuan untuk mengawal aspirasi rakyat Kalimantan Utara (Kaltara) dan memperkuat sinergi antara masyarakat dengan wakil rakyat.
Dalam pertemuan tersebut, dibentuk sebuah nota kesepahaman (MoU) sebagai komitmen moral dan politik untuk mengawal tuntutan masyarakat.
Beberapa poin penting yang disepakati bersama antara lain:
• Mendorong pembatalan tunjangan DPR RI yang dianggap tidak pro-rakyat dan berpotensi membebani anggaran negara.
• Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi dan RUU Masyarakat Adat untuk melindungi hak-hak mereka.
• Mendorong reformasi Polri agar menjadi lembaga yang lebih profesional, humanis, dan transparan.
Ketua DPRD Kota Tarakan, Muhammad Yunus, menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti tuntutan ini.
“Aspirasi yang sudah disampaikan akan kami kawal sampai ke DPR RI. Kami punya tiga perwakilan, dan tuntutan ini akan kami sampaikan agar disuarakan di pusat,” ujar Muhammad Yunus.
Meskipun demikian, massa Aliansi Utara belum merasa puas dan meminta agar tiga anggota DPR RI dapil Kalimantan Utara (Kaltara) bisa hadir langsung menemui mereka. Hingga berita ini diterbitkan, aksi demonstrasi masih terus berlangsung.(**)
Discussion about this post