TARAKAN, Fokusborneo.com – Sering dikeluhkan warga yang sudah bertahun-tahun terdampak tumpukan sampah, Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan melakukan kunjungan lapangan dengan meninjau Depo Sampah di RT 13 Kelurahan Selumit Pantai, Rabu (3/9/25).
Warga mengeluhkan aroma tak sedap dari tumpukan sampah yang semakin mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ketua RT 13, Hastarita, mengungkapkan masalah ini sudah terjadi sejak lama, bahkan sejak ibunya menjabat sebagai ketua RT.
“Keluhannya dari dulu begini-begini aja, sampah masyarakat ganggu banget,” ujarnya.
Ia menjelaskan sampah yang menumpuk tak hanya berasal dari warga setempat, tetapi juga dari luar wilayah yang membuang sampah sembarangan, bahkan pada tengah malam.

“Ini sudah bertahun-tahun, sudah mau 10 tahun. Nggak tahan baunya,” kata Hastarita.
Ia berharap ada solusi untuk memindahkan depo sampah ke lokasi lain agar tidak mengganggu kenyamanan warga.
Menanggapi keluhan warga, Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan, Randy Ramadhana Erdian, menyebutkan pihaknya sudah meninjau langsung lokasi.
Ia mengakui inti masalahnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah tepat waktu, meskipun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah disiplin dalam mengangkut sampah. “Kami memberikan solusi jangka pendek,” kata Randy.
Politisi PKB itu menyarankan agar pihak kelurahan dan RT setempat dapat lebih intensif menjaga kebersihan.
“Mungkin dalam waktu dekat bisa bergotong-royong untuk membersihkan,” tambahnya.
Randy juga menyoroti genangan air di beberapa titik yang menjadi sumber bau tak sedap. Ia berharap warga dapat bergotong-royong untuk membersihkan dan membuat saluran air agar tidak terjadi genangan.
Selain itu, ia juga mendorong solusi jangka panjang, yaitu mencari lahan baru untuk depo sampah yang lebih representatif.
“Saya minta lurah untuk menginventarisasi tanah-tanah yang mungkin bisa berpotensi atau bisa kita lakukan komunikasi untuk pembangunan depo sampah yang baru,” jelasnya.
Ia berharap pemindahan depo sampah ini dapat membantu mengurangi penilaian masyarakat yang menganggap Selumit Pantai sebagai kelurahan kumuh.
”Kalau memang nanti ada tempat yang lebih baik, ada tempat yang lebih representatif, harapan kita ya bisa kita pindahkan,” tutup Randy.(**)