TARAKAN, Fokusborneo.com – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Jufri Budiman, menegaskan alokasi anggaran dalam APBD Perubahan 2025 dan APBD 2026 tetap memprioritaskan perawatan dan perbaikan ruas jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di Kota Tarakan.
Komisi III memastikan, agar keberlanjutan pemeliharaan jalan serta mendorong penyelesaian proyek strategis Jalan Lingkar (Ring Road) Tarakan segmen Pantai Amal hingga tembus ke Juata Laut.
Jufri Budiman memastikan, meskipun terdapat pemangkasan anggaran, program pemeliharaan jalan yang menjadi kewenangan Provinsi di Tarakan sudah jelas titiknya dan telah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2025.
”Untuk pemeliharaan jalan kan sudah jelas tuh ada titiknya dan sudah saya sampaikan ke Kepala Dinas PUPR, dan juga itu ada dianggarkan. Dan untuk 2026 itu pasti ada anggaran perawatan,” ujar Jufri Budiman, Rabu (12/11/25).
Ia menjelaskan ruas-ruas jalan di Tarakan yang menjadi kewenangan Provinsi Kaltara tetap akan mendapatkan perhatian perbaikan melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kaltara.
Selain pemeliharaan rutin, perhatian besar Komisi III diarahkan pada penyelesaian Jalan Lingkar Tarakan. Proyek ini dinilai sangat krusial untuk membuka potensi ekonomi baru di sekitar wilayah tersebut.
Jufri Budiman mengaku telah menyampaikan langsung kepada Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara mengenai harapan agar badan jalan lingkar tersebut dapat segera tersambung dan dapat digunakan, setidaknya melalui tahapan agregat.
”Di samping pemeliharaan itu, saya juga kemarin sempat meminta kepada Dinas PUPR bagaimana jalan lingkar itu bisa digunakan, untuk bisa mungkin bisa di agregat. Karena kalau sudah bisa tembus itu harapan kami, harapan saya. Saya sampaikan kepada Dinas PUPR-Perkim agar tersambung,” jelasnya.
Menurutnya, pengerjaan hingga tahap agregat (pengerasan awal) sangat penting agar jalan memiliki manfaat dan layak dilewati.
Penuntasan Jalan Lingkar Tarakan, khususnya yang menghubungkan Pantai Amal dengan Juata Laut, diyakini akan memberikan dampak ekonomi signifikan, terutama bagi masyarakat di sekitarnya.
Wilayah tersebut merupakan sentra kegiatan berkebun, bertani, dan budidaya rumput laut. Dengan akses jalan yang memadai, distribusi hasil bumi dan laut akan menjadi lebih mudah dan cepat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Nampak ekonominya itu akan lebih baik di sana. Apalagi di sana kan banyak perkebunan, petani, dan rumput laut. Jadi memang jalan itu agar diagregat, dan harapan saya di 2027 sudah bisa digunakan,” tutupnya.(**).













Discussion about this post