BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Para finalis dari seluruh penjuru nusantara tampil penuh percaya diri di atas panggung Grand Final Duta Wisata Indonesia 2025 di Kota Balikpapan. Di balik senyum dan busana tradisional yang memesona, tersimpan semangat generasi muda yang ingin membawa pariwisata Indonesia menuju masa depan yang lebih inovatif, kreatif, dan berkelanjutan.
Ajang bergengsi ini sekaligus menjadi momentum penting bagi Balikpapan untuk memperlihatkan kesiapannya sebagai tuan rumah berbagai kegiatan nasional serta pintu gerbang pariwisata kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Balikpapan sebagai tuan rumah penyelenggaraan tingkat nasional.
Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan gagasan dan energi positif demi kemajuan pariwisata.
“Setiap finalis membawa semangat daerahnya masing-masing. Menang atau tidak, mereka semua adalah duta yang mewakili wajah pariwisata Indonesia. Mereka garda terdepan dalam mengenalkan keindahan dan keragaman budaya negeri kita,” ujarnya di sela acara, Jumat (7/11/2025).
Ia mengatakan, pemilihan Duta Wisata menjadi sarana strategis untuk memperkuat promosi daerah serta membangun jejaring generasi muda di bidang pariwisata.
Ditengah tantangan global seperti pemulihan pascapandemi, digitalisasi destinasi wisata, dan isu keberlanjutan lingkungan, generasi muda dituntut lebih adaptif serta berperan aktif dalam menggerakkan industri pariwisata.
“Pariwisata saat ini tidak hanya soal destinasi, tapi juga kreativitas dan inovasi. Generasi muda harus hadir dengan ide segar, termasuk dalam mempromosikan pariwisata lokal lewat teknologi digital, konten kreatif, dan pendekatan komunitas,” tutur Wali Kota.
Lebih lanjut, Rahmad menegaskan Balikpapan siap menjadi pusat kegiatan nasional dan berkontribusi terhadap pengembangan IKN yang sedang dibangun di Kalimantan Timur. Menurutnya, kota ini memiliki fasilitas memadai, masyarakat yang ramah, serta stabilitas keamanan yang menjadikan Balikpapan layak menjadi tuan rumah ajang bergengsi.
“Kita buktikan Balikpapan mampu menggelar event besar dengan tertib dan sukses. Ini menunjukkan bahwa kota kita siap mendukung kegiatan nasional, baik di bidang pariwisata, seni, maupun ekonomi kreatif. Apalagi posisi kita yang strategis sebagai penyangga IKN,” katanya.
Ia juga menyinggung pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan pariwisata. Pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas kreatif, dan masyarakat dinilai harus bergerak bersama dalam menciptakan iklim wisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kolaborasi. Semua pihak, termasuk generasi muda, punya peran penting. Dengan gotong royong, kita bisa menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan yang menyejahterakan masyarakat,” ucapnya.
Acara Grand Final Duta Wisata Indonesia 2025 berlangsung meriah dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Para peserta dari berbagai provinsi menampilkan pengetahuan budaya, kemampuan berkomunikasi, serta gagasan dalam mempromosikan wisata berkelanjutan.
Wali Kota berharap para finalis tidak berhenti setelah ajang ini berakhir. Ia ingin mereka terus berkontribusi di daerah masing-masing sebagai inspirasi bagi generasi muda lainnya.
“Menjadi duta wisata bukan hanya soal selempang atau gelar, tapi soal tanggung jawab untuk terus memperkenalkan Indonesia kepada dunia,” pungkasnya.
Gelaran yang dihadiri tokoh masyarakat, pelaku pariwisata, dan perwakilan pemerintah daerah ini diharapkan mampu melahirkan figur-figur muda yang kreatif, berwawasan global, dan mampu membawa citra pariwisata Indonesia ke tingkat internasional. (*)














Discussion about this post