TARAKAN – Kesadaran masyarakat Kota Tarakan untuk mendonorkan darah secara sukarela dinilai cukup tinggi. Dimana kebutuhan darah yang mencapai 1.200 kantong setiap bulan mampu dicukupi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan.
Hal tersebut diungkapkan, Ketua PMI Tarakan, Hamid Amren usai menggelar kegiatan Peringatan Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2021 di Markas PMI Tarakan, Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kampung 1 Skip, Senin (14/6/2021).
“Insya Allah kebutuhan darah di Tarakan terpenuhi, ini tentu atas kesadaran semua relawan dan masyarakat. Dalam sebulan rata-rata permintaan darah dari 5 Rumah Sakit di Tarakan mencapai 1.200 kantong,” jelas Hamid Amren.
Hamid mengungkapkan, tingginya kesadaran masyarakat juga terbukti pada saat Peringatan Hari Donor Darah Sedunia tahun 2021. Meski hanya sekedar imbauan melalui media sosial (Medsos) masyarakat yang datang ke PMI untuk donor darah cukup banyak.
“Hari ini kita imbau lewat media sosial yang datang sekitar 70 orang yang secara sukarela menyumbangkan darah. Hanya dengan imbauan kesadaran masyarakat cukup tinggi. Selain itu, PMI juga berupaya melalui sistem jemput bola ke Instansi atau perusahaan,” ujarnya.
Hamid Amren tegaskan, darah adalah sumbangan paling berharga yang tidak bisa diganti apapun, bahkan diseluruh dunia darah adalah yang paling berharga.
“Tidak ada Profesor atau dokter yang bisa membuat darah, obat bisa dibuat tapi darah tidak. Maka upaya kita untuk terus menggalakan masyarakat donor darah,” tegasnya.
Fungsi darah tidak bisa digantikan dengan obat, darah tidak bisa diproduksi (Pabrik). Peringatan dengan tema ‘Berikan Darah Agar Dunia Tetap Berdetak’ palang merah maupun bulan sabit merah saat ini sedang menyadarkan orang pentingnya donor darah.
Hamid Amren yang juga selaku Sekda Pemkot Tarakan ini mengatakan, jumlah pendonor aktif di Tarakan saat ini mencapai 5.000 orang.
Setiap pendonor aktif yang telah mencapai 25 kali, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan diberikan piagam penghargaan oleh PMI Tarakan, pendonor 50 kali oleh Walikota, 75 kali oleh Gubernur, dan 100 kali diberikan PIN Emas oleh Presiden Republik Indonesia.
Saifullah, salah satu pendonor 25 kali yang telah mendapatkan piagam penghargaan mengatakan, awal donor darah karena tertipu oleh teman dan akhirnya ketagihan.
“Saya diajak teman saya, tiba-tiba langsung dibawa ke PMI ternyata ada pasien membutukan darah, Alhamdulillah darah saya sama dengan pasien. Awalnya takut akhirnya dari situ ketagihan,” ujarnya.
Saifullah mengatakan bukan pendonor darah aktif yang setiap tiga bulan sekali, namun jika kapan saja dibutuhkan siap 24 jam.
“Golongan darah saya A, bagus sekali donor darah kita bisa mendapatkan darah baru dan bisa membantu dan berguna bagi orang lain,” pungkasnya. (wic/Iik)
Discussion about this post