TARAKAN – Sering dikeluhkan warga, Komisi 3 DPRD Kota Tarakan meminta Pemerintah membangun secara permanen jembatan kayu di RT 18 Beringin, Kelurahan Selumit Pantai. Sebab, jembatan tersebut sudah tidak layak dan menjadi akses terdekat warga di 13 RT di belakang BRI Selumit Pantai menuju pasar Beringin.
Permintaan tersebut, disampaikan saat anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan saat melakukan peninjuan jembatan kayu di RT 18 Selumit Pantai, Selasa (24/8/21). Jembatan kayu yang sudah berdiri puluhan tahun, kondisi sudah tidak layak.
“Masyarakat yang ada di Kelurahan Selumit Pantai yang diwakili beberapa Ketua RT, mengharapkan jembatan dibangun permanen. Kalau kita lihat di Selumit Pantai sudah ada program Kota Ku, makanya tadi masyarakat menawarkan kalau dana RT yang 50 sampai 200 juta disatukan menjadi satu kegiatan barang kali baru bisa tercover dan direalisasikan dalam satu tahun,” kata Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Mustain.

Untuk mencari solusi terkait jembatan kayu di RT 18, dalam waktu dekat Lurah Selumit Pantai akan mengundang seluruh Ketua RT membahas masalah tersebut. Supaya usulan pembangunan jembatan permanen, bisa terealisasi.
“Kita tunggu saja undangan dari pak Lurah dan mudah-mudahan pemerintah kota dapat memperhatikan usulan-usulan masyarakat yang ada di Selumit Pantai. Soalnya jembatan tersebut menjadi akses jalan terdekat menuju pasar Beringin,” ujar politisi Partai NasDem.
Selama ini, setiap ada kerusakan jembatan kayu warga bergotong royong memperbaikinya. Supaya jembatan bisa dilewati karena menjadi akses terdekat warga keluar baik ke pasar maupun ke tempat lainnya.
“Sebenarnya kondisinya sangat membahayakan, tapi mau bagaimana lagi karena itu merupakan akses satu-satunya yang terdekat. Biasanya kalau tidak ada jembatan, warga terpaksa harus keluar lewat jalan raya dan sangat jauh,” beber anggota DPRD Kota Tarakan yang terpilih dari Dapil 3 Tarakan Barat.

Sementara itu, anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Rusli Jabba menambahkan, dibangunnya jembatan kayu menjadi permanen, akan lebih memudahkan akses masyarakat dalam melakukan mobilitasi baik orang maupun barang.
Selama ini, setiap warga memberi bahan bangunan maupun barang lainnya dengan jumlahbanyak terpaksa harus dibongkar di depan Kantor Bank BRI karena mobil tidak bisa masuk.
“Contohnya kayak gas 3 Kg, setiap datang harus dibongkar di depan Bank BRI baru nanti dibawa masuk menggunakan gerobak. Kalau itu jembatan sudah permanen kan bisa lebih dekat lewat Beringin,” ucap Rusli Jabba.

Komisi 3 DPRD Kota Tarakan berharap pemerintah Kota Tarakan bisa merealisasikan usulan warga terkait jembatan di RT 18 Selumit Pantai. Sehingga roda perekonomian warga di seberang pasar Beringin bisa tumbuh dan mengurangi biaya bongkar muat barang.
“Semoga saja usulan warga ini bisa didengarkan pemerintah dan segera direalisasikan. Biar warga di 13 RT, tidak perlu jalan jauh jika mau ke pasar maupun membongkar barangnya,” tutup politisi Partai Hanura.(Mt)
Discussion about this post