Siti Rizky Amalia Akan Bawa Keluhan Warga Tanjung Mangkalihat ke DPRD Kaltim

KUTAI TIMUR – Warga Tanjung Mangkalihat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur mengadu ke anggota DPRD Kaltim, Siti Rizky Amalia.

Agus mewakili puluhan warga Mangkalihat merasa sedih lantaran daerah mereka menyandang predikat tidak menyenangkan yakni di kategori sebagai wilayah pulau terluar, tertinggal dan juga termiskin.

Warga juga menilai manajamen Desa tidak berjalan baik, banyak persoalan baik dari pembangunan, infrastruktur, pelayanan dasar dan lainya.

Persoalan ini disampaikan warga saat kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan bersama Anggota DPRD Kaltim Rizky Amalia, Minggu (10/12/23) lalu.

Hadir dalam kesini, Babinsa Koramil 0909.02 Sangkulirang Serda Siswondo selaku narasumber. Baik Rizky maupun Siswondo memaparkan makna wawasan kebangsaan kepada warga.

Baca Juga : Sepekan Keliling Pedalaman, Siti Rizky Amalia Touring Sekaligus Serap Aspirasi

Menurut Rizky wilayah terpencil dengan medan berat untuk menjangkau wilayah Tanjung Mangkalihat membuat daerah ini kurang diperhatikan sehingga muncul berbagai ketidak puasan, baik dari sisi menejemen desa hingga pemenuhan kebutuhan dasar warga seperti listrik, pelayanan dan pembangunan ekonomi jadi macet.

“Kita akan membawa situasi ini ke persidangan DPRD Kaltim untuk di bahas. Akibat keadaan yang kurang nyaman kehidupan warga itulah yang membuat wilayah itu berpotensi mengancam nasionalisme warga karena merasa belum merdeka sehingga apatis terhadap nilai-nilai kebangsaan akan muncul di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu Babinsa Sangkuliran, Serda Siswondo banyak memberikan pengertian dan pengetahuan tentang makna wawasan kebangsaan. Menurutnya warga rata-rata memiliki jiwa nasionalisme tinggi tetapi tidak mengerti pemaknaannya, sehingga perlu di pahakam.

Dalam pertemuan dengan warga anggota TNI yang bertugas di Sangkulirang ini diharapkan seluruh warga mempraktekkan nilai-nilai kebangsaan degan baik, meski masyarakat dalam keadaan kondisi ekonomi yang belum ideal, namun mereka tidak mengetahui apa arti hakiki dari sebuah kebangsaan.

Acara sosialisasi berlangsung di balai pertemuan Desa Tanjung Mangkalihat dan diikuti puluhan warga wanita dan pria. Warga memanfaatkan situasi dengan berdialog, ber curhat dan mengadu berbagai ketertinggalan dan kebutuhan hidup ekonomi warga.

Acara tersebut berlangsung lancer penuh ke akraban dan juga sekaligus dijadikan sebagai ajan silaturahmi antara wakil rakyat dan rakyatnya. (**)