BALIKPAPAN, – Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heru Ressandy, secara resmi meluncurkan layanan Sobat UMKM Terpadu di halaman Kantor DKUMKMP Balikpapan, Jumat (28/2/2028).
Layanan yang merupakan upaya mendukung pengusaha lokal ini dilaksanakan Pemerintah Kota Balikpapan sebagai bentuk komitmen dalam pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Pengembangan UMKM merupakan salah satu prioritas pemerintah kota. Mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian nasional,†ujar Heru Ressandy yang hadir sekaligus memberikan sambutan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
Heru mengungkapkan, peluncuran Layanan Sobat UMKM ini menjadi salah satu langkah inovatif Pemkot Balikpapan dalam memberikan kemudahan akses informasi, pendampingan. Serta perizinan bagi para pelaku UMKM.
Layanan ini diharapkan dapat membantu pengusaha dalam mengakses berbagai program pemberdayaan yang telah disediakan oleh pemerintah kota.
“Dengan adanya layanan ini, diharapkan para pelaku UMKM semakin mudah dalam mendapatkan informasi dan dukungan yang dibutuhkan. Sehingga mereka bisa lebih berkembang dan berdaya saing di pasar nasional maupun internasional,†katanya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung produk-produk UMKM lokal. Dan memastikan bahwa usaha yang dimiliki telah mengantongi izin serta sertifikasi resmi. Dengan peluncuran berbagai program dan layanan ini, diharapkan UMKM Balikpapan semakin maju dan mampu menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Dalam acara yang dihadiri para pelaku usaha dan pemangku kepentingan tersebut, Heru juga menekankan UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, termasuk di Balikpapan.
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. Ia tegaskan, pengembangan sektor ini menjadi fokus utama pemerintah kota.
Selain itu, untuk mendukung pengembangan UMKM di Balikpapan, Pemkot juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 8 miliar pada tahun 2025.
“Anggaran ini difokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), manajemen usaha, keuangan, serta digitalisasi usaha. Kami juga menjalankan berbagai program strategis, seperti Peningkatan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mempercepat pengembangan usaha,†jelasnya.
Heru menambahkan, pengembangan daya saing industri daerah termasuk penguatan komoditas utama, kompetensi inti industri, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Kemudian, fasilitasi sertifikasi seperti Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi halal, dan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna meningkatkan nilai tambah dan kepercayaan konsumen terhadap produk UMKM.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala DKUMKMP juga sekaligus menyerahkan sertifikasi bagi UMKM Balikpapan. Diantaranya sertifikat HAKI untuk pencatatan ciptaan batik diberikan kepada Angelena Niken Puspamurti, RNC, Henry Astuti, Imelda Tesya Sri Pujil Larasati, Sutiani, dan Wasiti Arung Handini.
Sertifikasi halal untuk batik dari Kementerian Perindustrian diberikan kepada Sutiani (Batik Tulis Poyum), Iin (Batik Zahro), Imelda Tasya (Batik Gria Godong), Dias Setiawati (Kurniawepi Batik), dan Henry Astuti (Batik Sahur).
Laporan hasil uji masa simpan produk dari BSPJI Pekanbaru diberikan kepada Sri Astuti (BDSMek) dan Dahlia (Hak Tapan). Juga sertifikasi One Village One Product (OVOP) bintang satu dari Kementerian Perindustrian diberikan kepada Muhammad Nasarudin Hamid (Delcov).
“Pemkot Balikpapan juga menargetkan peningkatan sertifikasi OVOP hingga bintang tiga dengan mendorong pengembangan bahan baku lokal. Seperti kopi dari Kalimantan yang saat ini sudah mulai dikembangkan di lahan seluas 1,5 hektare,†tandasnya. (*)
Discussion about this post