Menu

Mode Gelap

Daerah

Prosesi Adat Ajung Berambang Akan Diiringi Puluhan Perahu Hias


					Halaman Baloy Adat yang akan digunakan untuk prosesi adat menurunkan Ajung Berambang, Hari ini Senin (19/8/24) Perbesar

Halaman Baloy Adat yang akan digunakan untuk prosesi adat menurunkan Ajung Berambang, Hari ini Senin (19/8/24)

TANA TIDUNG, – Prosesi adat menurunkan Ajung Berambang, tiga perahu dijadikan satu untuk mempertahankan hidup satu nasib sepenanggungan bagi yang bertahan hidup dari suku tidung akan dilaksanakan, hari ini, Senin (19/8/24)

Persiapan perahu yang akan diturunkan ke sungai, sudah mencapai 90 persen dan rencananya akan diberangkatkan juga Mahligai. Prosesi keberangkatan Ajung Berambang ini dimulai dari prosesi adat di Balai Adat, syukuran dan sambutan Pangiran Ibrahim Ali.

“Karena ini acara adat, maka sambutan disampaikan Pangiran Ibrahim Ali yang dilaksanakan Lembaga Adat. Setelah Doa dan membaca Alquran, kita akan mengangkat mahligai dari Balai Adat sampai ke Pelabuhan,” ujar Ketua Panitia Erau Tana Tidung, Idham Nur, Minggu (18/08/24)

width"250"

Pria yang juga merupakan Plt. Sekretaris Daerah Tana Tidung ini menambahkan diperkirakan akan menurunkan sebanyak 20 orang yang merupakan punggawa. Para punggawa ini merupakan anggota Paskibraka yang menggunakan pakaian adat.

width"400"
width"450"
width"400"

“Mahligai ini diatasnya ada Pangiran Ibrahim Ali, tapi itu nanti cuma seremoni saja karena beratnya mahligai itu tingginya 5 meter lebih, lebar sekitar 1×1 meter dan beratnya bisa sampai lebih 100 kg,” tuturnya.

Setelah melewati prosesi adat, diarak sampai ke Pelabuhan Sesayap Ilir. Dalam mahligai ini sendiri ada Raja Bersila atau tempat duduk Raja, Busak Dian, Busak Malay dan makanan Raja serta perlengkapan raja berangkat. Diperkirakan nanti Pangiran Ibrahim Ali dan Istrinya.

width"300"

“Di Pelabuhan diturunkan Mahligai itu ke Perahu Ajung Berambang, dipajang mahligai itu didepannya dengan musik Kulintang Raja Berangkat. Tidak ada musik lain, jadi dimaksudkan raja berangkat dari Manjelutung menuju ke Tideng Pala. Tapi, secara umum dari Sesayap Ilir ke Tidung Pala,” bebernya.

Diumpamakan Ajung Berambang ini akan sampai setelah 2 hari perjalanan, dan tiba di Tideng Pala 21 Agustus, tetapi sebenarnya hanya 8 jam perjalanan. Kapal yang digunakan dalam prosesi adat ini sendiri lebih besar dan bisa memuat hingga kapasitas sekitar 50 orang diatasnya, menggunakan mesin kiri kanan 15 PK dan ditengah 40 PK.

Pada saat pemberangkatan Pangiran Ibrahim Ali juga akan diiringi perahu hias dari OPD dan Desa, diperkirakan banyak dan bisa mencapai puluhan kapal.

“Kita perkirakan ramai lah yang akan ikut serta mengiringi Ajung Berambang, karena perahu hiasnya dilombakan. Dalam kapal ini kosong, Pangiran Ibrahim Ali nanti masuk kemudian keluar lagi dan disambut, jadi seremoni saja. Nanti berlabuh di Pelabuhan Keramat Tidung Pala, sekitar 8 jam setelah berangkat, tapi baru akan disambut pada Tanggal 21 Agustus,” jelasnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 272 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemprov Kaltara Kembali Gulirkan Program Listrik Gratis, Wujudkan Keadilan Energi Kaltara

18 Juni 2025 - 17:25

Pemprov Kaltara Bentuk Tim Kaji Cepat untuk Tangani Wilayah Terisolasi di Krayan

18 Juni 2025 - 16:12

Jajaki Kerjasama Strategis Sosek Malindo, Kaltara Kembangkan Komoditas Unggulan

18 Juni 2025 - 15:06

Ketua JMSI Sumut: “Pemilik Media Harus Berani Naik Kelas”

18 Juni 2025 - 11:05

Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Konektivitas Liburan Sekolah, Hadirkan Solusi Internet Hemat dan Andal untuk Pelanggan IM3 dan Tri

18 Juni 2025 - 10:46

Tumbuh Positif, Realisasi Investasi Modal Kaltara Triwulan I Capai Rp6,41 Triliun

18 Juni 2025 - 09:43

Trending di Daerah