TANA TIDUNG – Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Tana Tidung sampaikan terimakasih kunjungan dan apresiasi Kemendagri khususnya Dirjen Otda yang berkenan melakukan kunjungan kerja dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Tana Tidung.
Bupati KTT Undunsyah menerangkan, sejak berdiri tahun 2007 – 2019 dari daerah otonom baru menjadi daerah otonom, sejak bergulirnya otonomi baru tahun 1999 hingga undang-undang 23, berdasarkan survei dari 181 daerah otonon baru tidak mampu menjadi daerah otonom.
“KTT saat ini masuk diurutan 113 dari 181 daerah otonomi daerah,’’ terang Undunsyah, Ahad (4/11/2019).
Harapanya melalui kunker Dirjen Otda mejadi evaluasi bahwa daerah otonom jangan seperti gambaran lain, bahwa ada raja-raja kecil, dinasti dan selanjutnya tidak ada perkembangan oleh kepala daerah yang dimekarkan sehinga ada asumsi otonomi tidak diperlukan.
“KTT ingin membuktkan bahwa daerah otonom banyak kebaikanya daripada mudaratnya, bukan tidak diperlukan atau banyak mensengsarakan dan segala macam,” tegasnya.
KTT mampu membangun infrastruktur fisik maupun non fisik, menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM), Pendidikan dan Kesehatan.
“Rumah sakit kita tipe B, dari tim evaluasi Ombudsman KTT masuk zona hijau, sistem pengelolaan keuangan kami bisa bersaing dengan mendapatkan opini WTP dari BPK RI, dengan upaya uang sedikit kita bisa membangun, harapanya ada penilaian obyektifitas kepada KTT,” ucapnya.
APBD KTT paling kecil di Kaltara berkisar 600-800 Milyar tidak pernah lebih dari 1 Trilyun, dengan sistem tata kelola keuangan yang baik, tentu harapanya adanya penilaian secara obyektifitas dan dukungan dari semua pihak.
“Salah satu program prioritas KTT saat ini adalah membangun SDM, karena pemanfaatkan SDA hanya bertahan 25 – 30 tahun habis,’’ ujarnya.
Peningkatkan SDM menjadi salah satu misi Bupati Undunsyah periode pertama dan kedua, yakni peningkatkan sdm yang berdaya saing, dengan menyiapkan fasilitas SD SMP full day school, SMP SMA Boarding School.
“Kita bangun SD SMP Full day school, SMP SMA Boarding School, dizona tertentu kita gunakan 3 bahasa, Inggris, Arab dan Mandarin, kita juga siapkan asrama, guest house lengkap fasilitas seperti hotel bintang satu,’’ bebernya.
Pembangunan SDM tidak serta merta instan butuh 10 atau 20 tahun kedepan output, outcam baru akan terlihat, di period eke 2 masa ke 8, Bupati Undunsyah berharap program ini dapat dilanjutkan pemimpin kedepan (Bupati KTT selanjutnya). (aii)