TARAKAN –Tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, sangat rentan terpapar virus Covid-19 dalam menjalankan tugasnya.
Perjuangan dan tugas berat tenaga medis salah satunya di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tarakan dalam penanganan Covid-19, mendapatkan perhatian dan kepedulian dari PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field.
PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field salurkan Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Kamis (7/5/2020).



Bantuan diserahkan langsung Field Manager PT Pertamina EP Tarakan Field Agung Wibowo dan diterima langsung dr. Fuad mewakili pihak rumah sakit, dr. Dessy Ariani Specialis Penyakit Dalam, Perawat dan jajaran lainya.





Tarakan Field Manager, Agung Wibowo mengatakan, bantuan ini untuk membantu memenuhi kebutuhan APD di RSU Kota Tarakan. PEP Tarakan Field menyerahan bantuan APD berupa 500 masker, 100 sarung tangan, 50 baju hazmat, dan 20 masker N95.




Penyerahan bantuan tetap mengutamakan protokol kesehatan Covid-19 yakni social distancing dan physical distancing, menggunakan masker dan berlangsung di ruang terbuka yakni di depan IGD RSUKT.


“Adanya laporan yang kami terima terkait kebutuhan APD di RSU Kota Tarakan. Tenaga medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sudah seharusnya mendapat perhatian lebih, oleh karenanya kami berinisiatif untuk menyalurkan bantuanm,†ujar Agung Wibowo di lokasi.



Agung juga menyampaikan bantuan ini sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang senantiasa selalu siaga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya pasien Covid-19.


“Semoga ini dapat membantu petugas medis dalam menjalankan tugasnya, utamanya agar terhindar dari Covid-19”, tambahnya.




Sementara itu mewakiliki RSUKT dr. Dessy Ariani mengungkapkan, pihaknya sangat membutuhkan banyak APD khususnya di ruang isolasi pasien Covid-19, mengingat jumlah pasien masih cukup banyak dan semakin hari semakin meningkat.
“Kita butuh APD, makser N95 karena langka dan mahal itu yang kami butuhkan,†ungkapnya.
Penggunaan APD menyesuaikan jumlah pasien, di RSUKT ada dua lantai yang digunakan, maka membutuhkan cukup banyak, APD di ruang isolasi 1 kali pakai buang.
“Pemakaian APD rata-rata 1 shift ada 4 orang 1 lantai dikali 4 rolling dikali 2 lantai, belum lagi misal ada dari UGD, pasien PDP yang terkonfimrasi harus di rujuk tapi sifatnya tidak rutin,†ujarnya.
Dokter Dessy yang juga sekalu dokter spesialis penyakit dalam menambahkan, tenaga medis yang memakai APD adalah dokter, perawat, laboratorium, radiologi, cleaning service, baik di ruang isolasi depan maupun belakang, karena mereka rentan terpapar langsung dengan pasien Covid-19. (wic/iik)