TARAKAN – Segenap masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bulungan berduka atas meninggalnya Bupati Bulungan H Sudjati, SH, Selasa (8/12/20). Sudjati dikabarkan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 11.25 Wita di RSU dr. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor.
Sebelum meninggal dunia, Sudjati sempat dinyatakan positif Covid-19 serta memiliki penyakit bawaan jantung. Jenazah mantan Sekretaris Daerah Bulungan ini, kemudian menjalani protokol kesehatan penanganan Covid-19 di Stadion Andi Tjajok Tanjung Selor dan langsung dikebumikan di lokasi khusus di TPU Cendrawasih, Tanjung Selor.
Mendengar kabar tersebut Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri turut berbelasungkawa atas meninggalnya Bupati Bulungan Sudjati.
“Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah bapak Bupati Bulungan. Beliau orang baik orang sederhana, mudah-mudahan beliau mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT,” kata Hasan Basri, Selasa (8/12/20).
Senator dari Dapil Kaltara Hasan Basri mengatakan, pernah satu organisasi dengan Bupati Sudjati saat menjadi pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Kalimantan Utara.
“Kebetulan dulu saya Sekretaris Pengprov PBSI Kaltara beliau Ketuanya. Jadi sekarang saya Ketua PBSI Kaltara mengantikan beliau. Beliau juga saya anggap sebagai orangtua saya,” ujar HB.
Hasan Basri menambahkan selama satu tahun terakhir tidak pernah berinteraksi langsung sama Sudjati. “Sejak saya ke pusat sebagai anggota DPD RI dan beliau Bupati. Di PBSI juga sudah berganti kepengurusan jadi interaksi secara langsung hanya ketemu yang normatif saja. Beliau orangnya cukup gesit berjuang untuk kepentingan masyarakat secara umum,” beber Alumni Magister Universitas Borneo Tarakan.
Pimpinan Komite II DPD RI Hasan Basri juga berpesan kepada masyarakat Kaltara untuk tetap mematuhi protokol kesehatan menerapkan dengan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Bagi saya Covid-19 ini misteri, kenapa saya bilang misteri karena tidak kelihatan tapi tiba-tiba orang kena. Ada yang bilang ada, ada juga yang bilang tidak ada tapi buktinya banyak yang meninggal olehnya itu yang penting ikuti protokol kesehatan yang sudah diterapkan Pemerintah,” tutup Hasan Basri.(mt)
 
                                 
			 
                                
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                













Discussion about this post