Menu

Mode Gelap

Daerah

Polisi Periksa 17 Saksi, Penemuan 3 Korban di Perairan Pamusian Murni Laka Laut


					Polair Polres Tarakan Gelar Press Release Hasil Penyidikan Penemuan 3 Mayat di Perairan Tarakan. foto: fokusborneo.com Perbesar

Polair Polres Tarakan Gelar Press Release Hasil Penyidikan Penemuan 3 Mayat di Perairan Tarakan. foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Setelah dilakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi saksi, Polisi menetapkan penemuan 3 mayat di perairan muara Pamusian, Kota Tarakan, pada 13 November 2021 lalu disebabkan oleh tabrakan antara speedboat.

Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Polair Polres Tarakan, AKP Kamson Sitanggang menjelaskan bahwa kepolidian sudah melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap saksi – saksi sebanyak 17 orang dan rencana akan bertambah 2 orang lagi di lapangan.

“Kejadian penemuan mayat yang terjadi di perairan Pamusian adalah murni laka laut yang diduga tubrukan antara speedboat,” ungkap Kamson Sitanggang, Selasa (30/11/2021).

width"250"

Selain keterangan saksi-saski yang tersebut juga dikuatkan penemuan barang bukti yang diduga milik korban, berupa tas, 3 handphone, 4 gentong atau tempat ikan, bangku speedboat yang diduga milik korban, jerigen minyak dan dan penutup mesin speedboat dalam keadaan rusak.

width"400"
width"450"
width"400"

Namun saat ini, kepolisian masih belum bisa menemukan speedboat korban maupun speedboat lawan tabrakan bahkan sudah dilakukan pencarian menggunakan jaring trawl bersama keluarga dan nelayan.

Badan speedboat kita sudah berusaha mencari menggunakan jaring trawl tapi belum ditemukan, tapi barang bukti seperti tas dan uang tunai sebesar Rp 5.867.000 dikenali keluarga korban,” katanya.

width"300"

Lebih lanjut, AKP Sitanggang mengatakan dari keterangan saksi, sebanyak 13 saksi saat kejadian menerangkan atau menjelaskan mendengar suara tubrukan, kemudian melihat serpihan bodi speedboat akan tetapi serpisan tersebut sudah tenggelam.

Karena posisi kejadian pada malam hari, saksi yang kebetulan crew kapal yang berlabuh di sekitar lokasi hanya mendengar suara orang minta tolong, karena kapal berukuran besar maka perlu waktu untuk manuver dan menuju sumber suara.

“Kita belum tahu siapa (minta tolong) kita masih proses lidik,” tegasnya.

Sementara terkait dengan hasil visum, pihak kepolisian juga masih menunggu dokter forensik rumah sakit. Terkait dengan isu yang berkembang dimasyarakat bahwa adanya luka dan lain-lain pada tubuh korban, sampai saat ini kepolisian masih menunggu hasil visum. (wic/iik)

Artikel ini telah dibaca 419 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

IKN Masuki Tahap Kedua: Kepala Otorita IKN Tegaskan Komitmen dan Tata Kelola Pembangunan

20 Juni 2025 - 19:12

Aksi Donor Darah Perwira KPB bersama PMI Balikpapan, Wujud Kepedulian Sosial dan Budaya Sehat

20 Juni 2025 - 16:57

Gubernur Minta Dukungan Pemerintah Pusat, Dorong Pengembangan Pariwisata Kaltara

20 Juni 2025 - 16:46

Lirik Pemanfaatan Sampah Organik, PT Pertamina EP Sangatta Gelar Pelatihan Budidaya Maggot

20 Juni 2025 - 15:05

Polda Kaltara Tetapkan Tersangka Oknum Polisi Curi Barang Bukti 7 Gram Sabu

20 Juni 2025 - 06:20

Bangun IKN dengan Data, Otorita IKN Mulai Pelatihan Pendataan Penduduk

19 Juni 2025 - 23:09

Trending di Daerah