LUMBIS OGONG – Meluapnya aliran sungai Sembakung yang melintasi 2 Negara yaitu Malaysia dan Indonesia, menyebabkan ratusan rumah di 5 Kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terendam banjir. Ketinggian banjir, mencapai 10 meter.
Meluapnya air sungai Sembakung ini, baru terjadi hari ini, Selasa (4/1/22). Diduga luapan air sungai Sembakung kiriman dari Negara Malaysia.
Daerah terkena dampak banjir, ada 5 Kecamatan di Kabupaten Nunukan diantaranya Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Ogong dan Lumbis Pansiangan.
“Barusan pagi ini air meluap tingginya perkiraan sekitar 10 an meter. Baru kali ini terjadi banjir besar lagi setelah terakhir 7 tahun lalu,” ujar Muriono salah satu warga Desa Belalung, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan diwawancarai Fokusborneo.com via telepon.

Rumah warga terendam banjir akibat luapan sungai Sembakung. Foto : Istimewa
7 tahun terakhir, aliran sungai Sembakung tidak pernah meluap seperti terjadi sekarang. Kondisi tersebut, menyebabkan ratusan rumah yang berada di sepanjang aliran sungai Sembakung terendam.
“Sementara ini warga sudah mulai mengungsi karena ketinggian air mulai naik. Diperkirakan puncaknya sore ini bisa lebih dari 10 meter,” ujar Muriono.
Warga terdampak banjir berharap, perhatian dari pemerintah terutama bantuan sembako dan obat-obatan. Apalagi sebagian besar warga yang tinggal dipinggir sungai Sembakung, mulai mengungsi karena rumahnya terendam setinggi atap rumah.

Rumah warga di Lumbis Ogong terendam banjir luapan sungai Sembakung. Foto : Istimewa
“Masyarakat yang ada dipinggir sungai Sembakung mari bersama-sama waspada. Harapan kami semoga pemerintah segera mendata warga-warga terdampak setidaknya langkah awal ini ada bantuan sembako untuk kebutuhan makan sehari-hari serta kesehatan. Soalnya pasca banjir sering terjadi tanah longsor,” tutur Muriono.
Rencana jangka panjangnya, warga meminta agar di Lumbis Ogong segera dilanjutkan pembukaan jalan darat, agar masyarakat bisa relokasi ke darat. Di Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai, segera difasilitasi relokasi desanya karena sering terendam banjir jika air sungai meluap.
“Ini perlu menjadi perhatian pemerintah, supaya rumah warga tidak terkena banjir kiriman dari sebelah Malaysia,” tutup Muriono.(Mt)