Menu

Mode Gelap

Daerah

Pelatihan Fabrikasi Las Berakhir, Berharap Jadi Bekal Warga Binaan Setelah Keluar


					Warga binaan Lapas Tarakan mengikuti pelatihan Fabrikasi Las. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Warga binaan Lapas Tarakan mengikuti pelatihan Fabrikasi Las. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Pelatihan Bimbingan Kemandirian Bidang Fabrikasi Las bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan yang dilaksanakan telah berakhir, Jumat (1/4/22). Diharapkan ilmu yang diperoleh tersebut, bisa menjadi bekal bagi warga binaan kelak usai menjalani hukuman pidana.

Pelatihan yang bekerjasama dengan UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan ini, diikuti sebanyak 20 peserta berasal dari warga binaan. Selama 9 hari pelatihan, warga binaan diajarkan dasar-dasar melakukan pengelasan kerangka besi.

Adanya pelatihan ini, disambut baik warga binaan Lapas Tarakan karena bisa menambah pengetahuan dan keterampilan. Paling tidak menjadi bekal nantinya setelah selesai menjalani pidana kurungan di Lapas.

“Saya bangga ada pelatihan seperti ini, teman-teman juga senang ada kegiatan. Ini juga menambah ilmu bagi kami disini,” kata salah satu warga binaan Rahman.

Warga binaan Lapas Tarakan mengikuti pelatihan Fabrikasi Las. Foto : Fokusborneo.com

Narapidana kasus narkotika tersebut berharap kedepan bisa lebih banyak lagi kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Lapas. Sehingga warga binaan bisa terus produktif dan berkarya.

“Semoga ini bisa menjadi bekal kami setelah keluar untuk mencari kerja dan tidak lagi mengulangi pembuatan sebelumnya,” ujar pria yang harus menjalani pidana selama 14 tahun.

Sementara itu, Plh Kalapas Kelas 2A Kota Tarakan Haeruddin menghimbau kepada warga binaan, untuk terus belajar. Meskipun pelatihan sudah berakhir, ilmu yang diperoleh terus dikembangkan.

“Penutupan kegiatan ini hanya sebuah tahapan, tetapi bukan berarti akhir dari pada sebuah kegiatan dari pada belajar. Bahwa dunia usaha sangat keras sekarang penuh dengan persaingan keahlian, sementara apa yang di dapat hari ini hanya basics perlu lanjutkan,” pungkas Haeruddin.

Penutupan pelatihan Fabrikasi Las Lapas Kelas 2A Kota Tarakan. Foto : Fokusborneo.com

Dijelaskan Haeruddin, meskipun menjalankan pidana, warga binaan masih tetap bisa berkarya dan mengasah keterampilannya. Hal ini sekarang terus di dorong Lapas.

“Harapan saya lakukan latihan terus jangan berhenti belajar dan manfaatkan waktu disini. Mudah-mudahan menjadi satu penghidupan, karena tugas Lapas menghidupkan dan penghidupan warga binaan agar bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga,” pesan Haeruddin.

Dikatakan Haeruddin, kedepan di Lapas bakal membentuk kelompok-kelompok kegiatan sesuai keahlian, supaya warga binaan melakukan proses persiapan atau pembekalan hidup setelah menjalani pidana kurungan.

Penyerahan sertifikat dari LLK Kota Tarakan kepada peserta pelatihan Fabrikasi Las di Lapas Tarakan. Foto : Fokusborneo.com

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada LLK Kota Tarakan, mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. Tahun ini masih ada 4 paket kegiatan akan kembali dilaksanakan,” tutur Haeruddin.

Ditambahkan Kepala UPTD LLK Kota Tarakan Andi Arfan, tantangan kedepan bakal lebih berat di dunia industri, karena persaingan semakin ketat dalam mencari pekerjaan maupun berwirausaha. Maka perlu memiliki keahlian atau keterampilan agar bisa bersaing.

“Hidup itu harus ada perubahan, kalau tetap memikirkan cara-cara lama akan ketinggalan. Karena persaingan sekaramg lebih berat dengan banyak keluaran dari S1, S2, maka itu bagaimana kalian bisa terampil,” ungkap Andi Arfan.

Penutupan pelatihan Fabrikasi Las Lapas Kelas 2A Kota Tarakan. Foto : Fokusborneo.com

Dijelaskan Andi Arfan, bagi warga binaan yang ingin melanjutkan mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), bisa datang ke LLK Kota Tarakan ketika sudah keluar.

“Kalau keluar dari sini mau lanjut untuk mendapatkan sertifikasi BNSP, silahkan datang ke LLK,” imbau Andi Arfan.

Andi Arfan berharap para peserta telah mengikuti pelatihan bisa berkompeten dan menguasai ilmunya. Agar nantinya bisa bersaing ketika mencari pekerjaan atau berwirausaha.

“Paling tidak mereka berkompeten bisa menguasai ilmu pengetahuan, kedua mempunyai keterampilan dan ketiga disiplin artinya keluar dari sini berbedalah,” tutup Andi Arfan.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 178 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

14 Wartawan Baru Sukses Digembleng di OKK Perdana PWI Tarakan

7 Juli 2025 - 09:09

Pop ke IKN Tidak Dipungut Biaya Apapun Setiap Hari, Stop Pungutan Liar Masuk ke IKN

6 Juli 2025 - 21:19

Nusantara Eco Traveler: Hadirkan Pengalaman Baru Jelajahi Nusantara

6 Juli 2025 - 21:02

Gubenur Bahas Potensi Pengembangan Olahraga Bersama Menpora

5 Juli 2025 - 15:52

Pekan Olahraga dan Seni Nusantara Pegawai OIKN: Ajang Menempa Karakter di kota Nusantara

5 Juli 2025 - 14:58

Gubernur Harapkan Pengalihan PI 10 Persen Dapat Memperkuat Kemandirian Ekonomi Daerah

5 Juli 2025 - 12:46

Trending di Daerah