TARAKAN – Ratusan Gamer se-wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengikuti Turnamen E-Sport Universitas Terbuka Tarakan Fest 2023, Jumat (1/8/2023) di Kantor UPBJJ-UT, Jalan Mulawarman Tarakan.
Direktur UT Tarakan, Rahmaddian mengatakan pelaksanaan Turnamen E-Sport dalam rangka memberikan wadah kepada anak-anak Kaltara yang menyalurkan hobi dan bakatnya bermain game. Apa lagi E-Sport ini bukan hanya permainan biasa saja tapi sudah masuk ke kanca nasional dan internasional karena ini sudah masuk PON.
“Maka dari itu kita membantu mewadahi Ade – Ade peserta Gamer untuk mereka bisa mengasah (kemampuan),” jelas Direktur UT Tarakan.

Di samping itu juga dalam kegiatan ini juga dalam rangka memperkenalkan Universitas Terbuka. Dimana mahasiswa UT saat ini bukan hanya orang tua atau yang sudah bekerja akan tetapi UT juga hadir untuk kaum milenial, apalagi UT perguruan tinggi yang menggunakan teknologi.
“Untuk peserta ada 650 orang ini untuk SMA dan umum se-Kaltara. Kita adakan ini se-Kaltara tahun kemarin untuk Tarakan tahun ini untuk Kaltara,” terangnya.

Lebih lanjut, Rahmaddian mengatakan bahwa turnamen ini juga merupakan salah satu rangkaian UT Tarakan Fest 2023, dimana ada beberapa kegiatan yakni E-Sport, Tari, dan Band.
“Semua diperlombakan dan untuk peserta semua milenial, total merebutkan uang pembinaan Rp 52 juta,” sambungnya.
UT Tatakan Fest merupakan agenda tahunan, dan akan terus digelar, tentu diharapkan melalui kegiatan ini ada penjaringan untuk Gamer berbakat dan memiliki skill sehingga dapat mengikuti kegiatan yang lebih besar lagi.
Sementara itu, Ansar ketua E-Sport Tarakan mengatakan kegiatan Turnamen seperti ini sangat penting untuk mengasah skill Gamer di Tarakan.
Terkait dengan perkembangan E-Sport di Tarakan sendiri cukup banyak diminati, dan terbukti peserta dala kegiatan ini mencapai 650 orang, ada perorangan ada tim bahkan ada yang memiliki manager.
Kemudian saat saat ini juga ada 2 orang anak Tarakan yang bermain di Jakarta di liga tertinggi Free Fire tingkat nasional.
“Alhamdulillah ada 2 orang sekarang main di Jakarta kontrak dengan club, 1 orang anak SMP 1 sudah kelas 3 terpaksa harus pindah sekolah karena harus 3 bulan di Jakarta. Itu langsung club yang melakukan kontrak kemudian ijin ke ESI kota Tarakan mulai surat perijinannya, sekolah, KONI kita bantu urus,” katanya.
Di E-Sport sendiri ada beberapa kategori game yang dilombakan yakni Mobile Legend tim 5 orang, Free Fire tim 4 orang, PUBG tim 4 orang, kemudian E Football dengan PS 4, lalu yang terakhir Lokapala tim 5 orang.
Terkait dengan pembinaan gamer – gamers di Tarakan, Ketua ESI Tarakan ini mengungkapkan yang menjadi kendala saat olahraga ini adalah permainan atau skill atlet Tarakan rata-rata otodidak belajar dari You Tube dan sebagainya.
“Untuk pembinaan kami mencari coach – coach dari luar untuk menjelaskan tentang permainannya seperti apa karena anak anak sekarang ini kan masih otodidak semua belajar dari YouTube dan sebagainya. Jadi kita coba Carikan jalanya untuk mendatangkan coach yang dapat menjelaskan bagaimana cara bermain yang benar,” pungkasnya. (wic/Iik)