Menu

Mode Gelap

Opini · 2 Sep 2023 14:55 WITA ·

Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia


					Nur Indah Noviyanti
Dosen Jurusan Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan. Foto : Ist Perbesar

Nur Indah Noviyanti Dosen Jurusan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan. Foto : Ist

Ditulis oleh:
Nur Indah Noviyanti
Dosen Jurusan Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan

 

Perempuan merupakan pilar peradaban, yang memberi sentuhan besar dalam keluarga. Tidak hanya bangsa yang memberikan tempat dan penentu kemajuan bangsa, namun juga agama memberikan posisi yang mulia terhadap perempuan.

width"450"

Keterlibatan perempuan tidak hanya dipandang sebagai sebagai bentuk sikap humanisme saja, namun peran yang dilakukan perempuan merupakan bagian pentig dalam upaya meningkatkan kualitas dan mengangkat harkat perempuan.

Hal ini juga menjadi point penting dalam pembangunan termasuk di daerah wilayah perbatasan Indonesia. Kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup perempuan dan wilayah perbatasan masih menjadi perhatian serius, khususnya di Kalimantan Utara wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia).

Jika kita merujuk kepada prioritas nasional RPJMN (2020-2024) dan RPJMD (2021-2026) Kalimantan Utara, bahwa salah satu point prioritas yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing di desa melalui pengarusutamaan gender, pembangunan berkelanjutan dan pembangunan transformasi digital. Namun hal ini belum tercermin dengan baik pada daerah di desa khususnya daerah perbatasan ujung Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah yang letaknya berada diperbatasan antara negara Malaysia dan Indonesia bagian utara dari pulau Kalimantan. Secara geografis letak Kabupaten Nunukan memberikan dampak positif dari beberapa aspek perekonomian, perdagangan, perikanan dan kelauatan serta memiliki pos lintas batas negara dengan Tawau Malaysia. Namun hal ini belum memberikan kontribusi yang postif terhadap kualitas sumber daya manusia khususnya perempuan.

Data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan di Kabupaten Nunukan, yaitu; IPM perempuan (59,61%) dalam kategori rendah tahun 2021. Persentase IPM perempuan dan laki-laki terlihat cukup jauh signifikan dibandingkan IPM laki-laki di Kabupaten Nunukan yaitu 71,74%.

IPM perempuan memberikan penjelasan terhadap bagaimana perempuan di Kabupaten Nunukan belum mendapatkan akses dari hasil pembangunan yang termasuk dalam nawacita presiden yaitu membangun Indonesia dari pinggiran melalui pengutan daerah diwilayah perbatasan dan desa.

Jika melihat kontribusi pembangunan SDM khususnya perempuan, Kabupaten Nunukan masih perlu meningkatkan keterlibatan dan peran perempuan dalam pembnagunan berkeadilan. Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) 2022 Provinsi Kalimantan Utara menyebutkan; Indeks Pembangunan Gender (IPG) (87,30%) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) (61,70%). Hal tersebut masih menempatkan Kabupaten Nunukan berada dibawah rata-rata nasional yaitu (91,27)%.

Salah satu desa mandiri di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yaitu desa Sei Nyamuk yang berada di Kecamatan Sebatik Timur dengan luas desa yaitu 1400 Ha. Walaupun desa ini merupakan desa mandiri karena telah memiliki beberapa bangunan pendukung aktifitas, namun masih terdapat masalah ketimpangan berbasis gender yang terjadi, sehingga terlihat bahwa perempuan belum terlibat  dalam pengambil kebijakan oleh pemerintahan desa. Jika melihat data jumlah perempuan dan laki-laki di desa Sungai Nyamuk tidak jauh berbeda perempuan (2.568 jiwa) dan laki-laki (2449 jiwa), namun potensi yang besar pada jumlah perempuan tidak berbanding lurus terhadap akses kesempatan terhadap perempuan. Hal ini disebabkan karena akses perempuan di Desa Sungai Nyamuk terhadap pendidikan masih rendah, rata-rata dari perempuan hanya mendapatkan pendidikan tertinggi pada tingkat SMP.

Dari permasalahan pendidikan yang rendah berlanjut masalah lain yaitu perkawinan pada anak yang terjadi di Desa Sungai Nyamuk tahun 2022. Dampaknya terjadinya kehamilan dan persalinan beresiko yang  berakibat pada kematian dan kesakitan ibu dan bayi, perdarahan ,abortus, pre eklampsi, stunting , hingga masalah kemiskinan, dan kegagalan bonus demografi. Adapun budaya patriarki juga belum dapat lepas dari masyarakat desa nyamuk yang menempatkan laki-laki pada posisi pengambil keputusan dan perempuan berada pada posisi sub-ordinasi yang hanya menerima perintah.

Sebagai upaya mendukung pemerintah yaitu memberikan rasa aman, adil, dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak untuk memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi pada perempuan serta peningkatan kualitas mereka, maka pentingnya seluruh desa tanpa terkecuali diwilayah perbatasan melakukan “Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender”.

Desa ramah perempuan dan anak merupakan bagian dari solusi terhadap pembangunan desa yang mampu mengakomodir peran peningkatan perempuaan untuk mampu meningkatkan kepempinan dan menjadikan pembangunan desa di wilayah perbatasan berkeadilan gender. Hadirnya desa ramah perempuan dan anak di Desa Sungai Nyamuk diharapakan mampu mewujudkan desa Mandiri yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak perempuan ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan arahan presiden Republik Indonesia terhadap 5 (lima) isu prioritas kemen PPPA tahun 2020-2024 yaitu;

  1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan
  2. Meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak
  3. Menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak
  4. Menurunkan pekerja anak
  5. Mencegah perkawinan anak

Adapun Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam program Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia” yang dilakukan tim pengabdi Universitas Borneo Tarakan yaitu;

  1. Koordinasi Pengusul dan mitra serta pihak terkait
  2. Bimbingan teknis kepemimpinan perempuan pelopor dan pelapor pembangunan desa
  3. Edukasi dan konseling Kesehatan reproduksi pada kader posyandu/perempuan desa
  4. Pelatihan dan pendampingan kewirusahaan berbasis potensi kearifan lokal pada perempuan
  5. Workshop pola asuh
  6. Konvergensi dan komitmen pemerintah desa,masyarakat  dan seluuruh pihak terkait bersama  dinas pemberdayaan Sosial dan P3A, Perangkat desa,  Polisi dan TNI, pihak sekolah   Dinas,komunitas,dan media untuk mencegah kekerasan pada perempuan dan anak dan pencegahan perkawinan pada anak
  7. Layanan Hukum dan Konseling , Pusat data gender
  8. Asistensi Mengajar (MBKM) Pencegahan kekerasan perempuan dan perkawianan anak
  9. Pembentukan dan pembinaan Kader remaja pelapor dan pelopor pencegahan perkawinan pada anak
  10. Pelatihan dan pendampingan TRIAD KRR( Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja).

Seluruh program yang dilaksanakan merupakan bagian dari upaya untuk membangun desa di daerah perbatasan untuk menghasilkan sumber daya perempuan dan anak yang unggul dan memiliki daya saing sehingga tidak ada satu orangpun yang tertinggal (No One Left Behind) walaupun mereka berada di desa dan perbatasan.

Program yang dilaksanakan dari dana Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia adalah bentuk kontribusi nyata yang mendukung peran Kolaborasi Pentahelix (Perguruan Tinggi) Universitas Borneo Tarakan, pemerintah, media dan komunitas untuk mampu melakukan inovasi dan kolaborasi yang berdampak positif terhadap perempuan dan anak dalam mewujudkan akselerasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh indonesia khususnya di Desa Sungai Nyamuk wilayah perbatasan Indonesia.

 

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 211 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Pancasila Nilai yang Tak Pernah Usang

1 Juni 2024 - 08:10 WITA

blank

Terus Mengabdi Jangan Berhenti

22 Mei 2024 - 19:47 WITA

blank

Urgensi Kebangkitan Desa Pasca Terbitnya UU Desa Nomor 3 Tahun 2024

15 Mei 2024 - 21:06 WITA

blank

Pendidikan dan Original Kebangsaan

2 Mei 2024 - 13:03 WITA

blank

Implikasi Yuridis Perolehan Suara Calon Legislatif Mantan Narapidana Dengan Ancaman 5 Tahun Yang Diketahui Pasca Pemungutan Suara

18 April 2024 - 14:37 WITA

blank

Ramadhan Kareem

14 Maret 2024 - 12:02 WITA

blank
Trending di Opini