TARAKAN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar High Level Meeting (HLM) Tahun 2024 yang berlangsung di Kayan Hall Hotel Tarakan Plaza, Senin (25/3/24).
Pertemuan ini, dihadiri Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara Mas’ud Rifai serta Kepala Perum Bulog Kota Tarakan Sri Budi Prasetyo.
Kepala BPS Provinsi Kaltara Mas’ud Rifai menyampaikan indeks perkembangan harga di Provinsi Kaltara gabungan 2 kabupaten non IHK yaitu Kabupaten Malinau dan Tanah Tidung pada Minggu ke-2 Maret 2024 tercatat sebesar 2,77%.
“Jadi komoditas yang memiliki andil dominan terhadap indeks perkembangan harga pada periode Minggu ke-2 Maret 2024 yaitu cabe rawit sebesar 1,22%, beras sebesar 0,75% dan disusul daging sapi sebesar 0,38%,” katanya.
Kesimpulan hasil monev Tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan upaya yang dilakukan dan dilaporkan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam tahun 2024 :
1) Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 237 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 256.
2) Rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 201 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 220.
3) Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 120 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 132.
4) Pencanangan gerakan menanam : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 120 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 136.
5) Melaksanakan operasi pasar murah bersama Dinas terkait : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 196 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 229.
6) Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 135 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 158.
7) Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 93 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 98.
8) Merealisasikan BTT untuk dukungan pengendalian inflasi : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 23 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 25.
9) Memberikan bantuan transportasi dari APBD : Jumlah Pemda pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 43 dan pada tanggal 17 Maret 2024 sebanyak 47.
Gubernur Provinsi Kaltara Zainal Paliwang berpesan kepada Bupati dan Walikota se-Kaltara agar segera menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam pengendalian inflasi.
“Saya minta segera melakukan upaya untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Nomor : 500.1.3.2/0911/B.EKO/GUB tanggal 14 Maret 2024 tentang upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan Beras sebagai instrumen Pengendalian Inflasi Provinsi Kaltara melalui pembiayaan kios pangan yang dikelola Pemda di pasar tradisional untuk menekan tingginya harga beras,” ujarnya dalam sambutan.
Dalam rangka menjaga menjaga stabilitas harga, Gubernur menghimbau supaya melaksanakan gerakan pangan murah dan operasi pasar serta rekonsiliasi data sebagai dasar menyalurkan bantuan pangan secara tepat sasaran.
“Perlu juga meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyimpangan distribusi kebutuhan pokok,” tegasnya.
Menekan inflasi, Gubernur meminta Bupati dan Walikota se-Kaltara melaksanakan gerakan penanaman cabai dan mendorong peningkatan produksi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan dari daerah luar.
Termasuk mendorong implementasi kerja sama antara daerah untuk memastikan ketersediaan stok pangan di Kaltara. Dan meningkatkan komunikasi yang efektif dengan seluruh stakeholder dalam rangka pengendalian Inflasi.
“Begitu juga upaya pengendalian inflasi daerah lainnya yang dianggap perlu sesuai kewenangan,” pesannya.
Sementara itu, kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kaltara tahun 2024 bertujuan supaya pemda baik kota atau kabupaten dan Instansi/Lembaga terkait untuk dapat bisa saling berkoordinasi serta bersama-sama dapat mengendalikan inflasi di Kaltara.(**)
Discussion about this post