TARAKAN – Komoditas bawang merah berhasil dikembangkan dan dibudidayakan di Kota Tarakan bahkan masa panennya jauh lebih cepat.
Terbukti pada hari ini Minggu (28/11/2021) petani Tarakan yang tergabung di kelompok tani flora dan fauna melaksanakan panen perdana bawang merah di lahan pertanian Kelurahan Juata Permai.
Lokasi ini merupakan program demplot atau kebun percontohan pengembangan program bawang merah oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltara bersama Pemkot Tarakan dan kelompok tani.
Ketua kelompok tani flora dan fauna mandiri, Darmawan menjelaskan tingkat keberhasilan tanam bawang merah telah dicapai bahkan panennya jauh lebih cepat.
“Dari mulai tanam itu dia (bawang merah) usianya 50 hari tergantung pengaruh iklim, kalau di Jawa biasa 50-60 hari, tapi kemarin kita sekitar 47 hari,” jelasnya.
Sementara itu untuk lahan tanam hanya 1 hektar yang terbagi di tiga lokasi dengan analisis dan perlakuan yang berbeda.
“Lokasi pertama hasilnya 9,4 ton kering, lokasi kedua 6,7 ton, dengan total bibit sebanyak 1,2 ton dari Brebes,” ujarnya.
Menurutnya, hasil panen bawang merah cukup berhasil di Kota Tarakan, meski penanaman dilakukan pada saat curah hujan tinggi.
Curah hujan yang tinggi merupakan salah tantangan bagi petani bawang merah, namun di Kota Tarakan masih bisa diatasi oleh petani.
“Ini adalah peluang tinggal petani aja mau apa ngak, Insya Allah bisa, kita tanam di musim agak ekstrem di akhir tahun saja bisa, apalagi di tanam pada bulan Maret atau April,” katanya.
Selanjutnya hasil panen bawang merah perdana ini sebagian hasilnya akan dipilah untuk bibit dan sisanya untuk konsumsi atau dijual.
Di ketahui panen perdana bawang merah ini juga dihadiri langsung Walikota Tarakan, Kepala BI Kaltara, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara dan Tarakan, dan stakeholder terkait. (wic/Iik)
Discussion about this post