TARAKAN – Peredaran uang palsu di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sampai saat ini masih cukup terkendali, hal tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat sudah paham ciri-ciri keaslian uang rupiah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Tedy Arif Budiman menjelaskan, kondisi peredaran uang rupiah palsu hampir semua wilayah terjadi, namun untuk Kaltara masyarakat sudah paham mengetahui ciri-ciri uang asli.
“Alhamdulillah masyarakat sangat paham dan mengetahui, jadi peredaranya (uang palsu) masih sangat terkendali dan sangat baik,” terangnya, Rabu (5/1/2022).

Bank Indonesia sendiri juga bekerjasama dengan instansi terkait seperti Badan Intelejen Negara, Kepolisian dan Instansi terkait yang secara rutin melakukan sosialisasi dan pencegahan peredaran uang palsu.
“Kalau di kami Bank Indonesia hanya mengetahui keaslian uang rupiah, ciri – ciri keaslian uang palsu kami tidak tahu,” ungkapnya.


Tedy menegaskan, kehadiran Bank Indonesia di Kaltara untuk menjaga seluruh masyarakat agar tidak menerima uang palsu melalui edukasi tentang pemahaman ciri-ciri keaslian uang rupiah.
“Pemahaman masyarakat semakin hari semakin meningkat, ini juga adanya program edukasi yang kami bungkus dalam bentuk sosialisasi Bank Kesentralan termasuk di dalamnya ciri-ciri keaslian uang rupiah,” pungkasnya.
Bank Indonesia berharap, masyarakat Kaltara semakin cerdas saat menerima uang rupiah dari siapapun dengan melihat ciri-ciri keaslian uang rupiah. (wic/iik)