TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan telah membentuk 50 relawan demokrasi yang terbagi menjadi 10 basis pemilih.
Komisioner KPU Tarakan Divisi Parmas, Herry Fitrian mengatakan, relawan demokrasi sudah bekerja sejak 6 September 2020 untuk membantuk KPU sosialisasi kepada masyarakat.
“Sosialisasi dalam rangka meningkatkan angka partisipasi pemilih,†ujarnya, Rabu (16/9/2020).

Relawan demokrasi melaksanakan tugas sesuai juknis (petunjuk teknis) dari KPU RI dan KPU Provinsi Kaltara untuk terjun ke masyarakat.
“Jadi ada sepuluh basis, salah satunya basis pemilih pemula yang datang ke tps, biasanya anak usia sekolah usia baru 17 tahun atau dia pernah menikah dan sudah menikah pokoknya pertama kali datang ke TPS (tempat pemungutan suara),†katanya.
Tidak hanya anak sekolah yang baru berusia 17 tahun, kategori pemilih pemula termasuk pensiunan TNI – Â Polri yang tahun ini pensiun. Â
Selain itu basis lainya yakni basi pemilih pemuda, target pemuda usia 17 – 35 tahun sesuai dengan undang-undang kepemudaan, ada juga basis komunitas, agama, netizen, dan lainya.
Herry menambahkan, dengan adanya relawan demokrasi, harapan KPU tentunya sesuai dengan target KPU RI dan KPU Provinsi Kaltara, di kota Tarakan tingkat partisipasi pemilih meningkat minimal sama dengan pemilu 2019 minimal 77,7 persen dari jumlah DPT.
Untuk pelaksanaan di lapangan relawan demokrasi diberikan pembekalan tentang administrasi keuangan agar lebih cermat dan kegiatan tetap berjalan.
“Jangan sampai mereka (relawan) tidak mengerti dalam mengelola keuangan yang kita berikan karena anggaran kegiatan menggunakan anggaran KPU,†imbuhnya.
Lebih lanjut, untuk kegiatan relawan menentukan sendiri, baik itu jadwal, waktu, maupun metode yang digunakan apakah tatap muka atau secara virtual bahkan langsung blusukan. (wic/iik)