TARAKAN – Pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan akan memulai membuka proses belajar mengajar tatap muka di sekolah yang direncanakan awal Januari tahun 2021 namun dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Khusus di Kota Tarakan, sekolah tatap muka atau tidak ditentukan dari jajak pendapat atau polling orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tarakan, Tajuddin Tuwo menjelaskan, surat saat ini sudah dikirim ke orang tua siswa melalui sekolah masing-masing.

“Hari ini sudah kita mulai, surat sudah dikirim kepada orang tua untuk disetujui atau tidak setuju,” jelasnya, Senin (7/12/2020).


Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, polling itu yang akan menjadi dasar sekolah tatap muka. Surat ijin itu yang akan dipakai untuk sekolah tatap muka.
“Jadi polling itu isinya mengijinkan anaknya pembelajaran tatap muka di sekolah atau tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ),” ungkapnya.

Tajuddin mengungkapkan, siswa yang diijinkan pembelajaran tatap muka belajar tatap muka di sekolah, yang tidak maka sekolah tidak mengijinkan siswa masuk sekolah.
“Dari hasil persentase polling itu, nanti kita ajukan ke Walikota Tarakan,” katanya.
Intinya sekolah tatap muka tetap mengikuti protokol kesehatan, untuk persiapan sekolah secara teknis sudah dilakukan sejak lama, “Kemarin kan kita sempat akan sekolah tatap muka bulan Agustus karena ada tambahan kasus sehingga dibatalkan,” tuturnya.
Semua sekolah negeri dan swasta SD dan SMP di Tarakan seluruhnya diberikan polling, SMP Negeri ada 14 sekolah, SMP Swasta 14 Sekolah dan SD Negeri 47 Sekolah kemudian SD swasta 18 sekolah. (wic/Iik)