TARAKAN – Ketua dan pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Tarakan masa bakti 2020 – 2025 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Provinsi (BPP) KKMB Kaltara Muhammad Yunus Abbas di Gedung Tarakan Marennu, Lingkas Ujung, Minggu (11/4/2021).
Ketua KKMB Tarakan, Agustan mengatakan, usai dilantik ini beberapa program kegiatan akan dilaksanakan pengurus baru terutama kegiatan – kegiatan sosial untuk masyarakat.
“Selain itu, kita akan mendata ulang berapa sih populasi warga KKMB yang ada di Tarakan . Karena selama ini data – data kita banyak yang simpang siur sehingga perlu pendataan ulang,” jelasnya.

Berdasarkan data saat ini, warga Bone yang terhimpun di Tarakan ada sekitar 56 ribu jiwa, namun ini masih data lama sehingga perlu dilaukan pendataan ulang agar lebih maksimal.



“Nanti setelah itu akan kita pilah dari 4 Kecamatan ini penyebaran dimana mana saja, di Tarakan ada 4 Kecamatan, 20 kelurahan, dan 440 RT itu kita harus tau penyebaran warga kita dimana,” ungkapnya.
Dengan tidak adanya data yang lengkap menjadi kendala KKMB untuk membantu warga yang terdampak sosial. Salah satu contoh misalnya, ada warga yang tidak memiliki fasilitas pelayanan kesehatan, atau masalah indentitas seperti di Pantai Amal.

“Kita akan membantu dan mencarikan jalan untuk itu, dan ini menjadi program kami kedepan,” katanya.
Lebih lanjut, Agustan mengatakan dengan data yang lengkap sesama warga KKMB dapat saling mengenal, kemudian membangun silaturahmi dengan baik tidak hanya sesama warga KKMB tetapi juga dengan seluruh masyarakat di Tarakan.
KKMB komitmen akan membangun sinergitas dengan masyarakat Tarakan, dimulai dari paguyuban – paguyuban yang ada kemudian tokoh – tokoh masyarakat.
“KKMB akan membangun sinergitas dengan paguyuban lain, kita akan menjalin silaturhami, kemudian mendatangi tokoh – tokoh masyarakat. Tentu sinegeritas dengan pemerintah daerah juga akan dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua BPP KKMB Kaltara, Muhammad Yunus Abbas bepesan kepada ketua dan pengurus baru KKMB Tarakan yang baru dilantik yaitu pilar paguyuban, dimana paguyuban sesungguhnya lebih berperan dalam 3 hal yang pertama bagaimana pergerakannya di dalam mengurus warganya khususnya kota Tarakan.
Kemudian yang kedua bagaimana ikut mendorong kegiatan sosial dan kemanusiaan yang ketiga itu bagaimana pilar itu menumbuh kembangkan kebudayaan.
“Dengan 3 hal itu saya kira ini kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh manfaat keberadaan pilar itu semakin dirasakan oleh masyarakat bukan yang dirasakan perkumpulan suku sebagai wadah berhimpun tetapi bagaimana untuk mendorong bersama sama elemen lain untuk menumbuh kembangkan sosial dan kebudayaan,” terangnya.
Jika ini bisa dilakukan dengan baik maka BPP KKMB Kaltara yakin harmonisasi, kebersamaan kedamaian, dan ketentraman bisa terwujud dengan baik.
“Organisasi ini tidak hanya untuk warga Bone saja, tapi juga harus bersinergi dengan pilar pilar lain paguyuban – paguyuban lain yang ada di kota Tarakan,” pungkasnya. (wic/iik)