Oleh: Doddy Irvan
Ini tulisan terakhir dari seri Long Reses. Kepanjangan. Nanti membosankan. Padahal masih banyak yang ingin disampaikan. Anggaplah, seri ke 5 ini sebagai kesimpulan perjalanan reses anggota DPRD Provinsi Kaltara Albertus Stevanus Marianus.
Menjadi penduduk desa bukan sebagai pilihan. Hidup ditengah keterbatasan. Bertahan tanpa sedikit pun diperhatikan. Mereka pasti iri. Posisi mereka sama dengan warga negara yang ada di kota. Tapi diperlakukan berbeda.
Perlakuan pemerintah terhadap masyarakat desa, sebenarnya sudah lebih dari baik. Ada UU Desa. Setiap tahun Desa memperoleh dana desa. Jumlahnya 1 miliar rupiah. Belum lagi sejumlah program yang menyasar warga desa. Apa itu cukup? Pasti tidak. Dana itu tentu bukan diperuntukkan membangun infrastruktur dasar. Seperti membangun jalan dan penyediaan jaringan telekomunikasi.
Desa tetap butuh perhatian pemerintah Kabupaten. Terutama membangun infrastruktur dasar tadi. Terkadang, desa menjadi prioritas kesekian dari APBD yang ada.
Lihat saja. Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan berlangsung berjenjang. Musrenbang desa, naik ke Kecamatan hingga tingkat kabupaten. Itulah sarana warga desa “mengemis” minta dipenuhi kebutuhannya.
Ada banyak permintaan yang setiap tahun selalu muncul. Dan setiap tahun pula tidak pernah diakomodir.
Makanya, di lima titik lokasi reses Albert, Desa Long Liang, Long Pelejuh, Long Bia, Muara Pangean dan Desa Long Peso ada prosesi penyerahan berkas musrenbang. Biasanya dilakukan perangkat Desa.
Albert sudah seperti kurir musrenbang. Mereka menitipkan harapan. Berharap, Albert menjadi kepanjangan tangan warga desa.
Bola kini ditangan Albert. Juga koleganya Purani Jiui. Anggota DPRD Kabupaten Bulungan itu punya pekerjaan rumah seabreg. Mereka harus mampu menggedor meja kerja Bupati. Mengetuk pintu ruangan kepala dinas. Meyakinkan mereka, pembangunan desa harus menjadi prioritas.
Apakah mereka berdua mampu? Harusnya mampu. Walau pun Bupati Bulungan Syarwani bukan berbaju merah tapi kuning, keduanya sangat dekat. Apalagi Albert. Syarwani adalah ketuanya saat masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bulungan. Pasti mudah berkomunikasi. Baik formal maupun informal.
Tinggal giliran Bupati Bulungan. Apakah tergerak hatinya membagikan sedikit porsi APBD ke desa-desa itu. Atau ikut memperjuangkan listrik dan jaringan internet bersama Deddy Sitorus di Jakarta.
Orang desa happy. Purani happy, Albert heppy, Bupati heppy, Deddy Sitorus heppy dan warga desa pun heppy. (pai)