TARAKAN – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Marthinus Hukom keliling meninjau kondisi perkampungan pesisir yang menjadi daerah peredaran narkoba di Kota Tarakan, Selasa, (17/12/2024).
Kepala BNN RI mengunjungi kampung narkotika yang ada di Kelurahan Selumit Pantai, Kota Tarakan. Dalam kesempatan ini Marthinus Hukom menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
Di dampingi jajaran Forkompinda Kaltara, Ka BNN RI meninjau titik-titik yang kerap kali di jadikan lokasi transaksi narkotika di Selumit Pantai. Ia juga melihat langsung adanya lubang-lubang di jembatan yang dijadikan modus pengedar dalam menjual narkotika jenis sabu.
“Kita harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Problemnya di sini (Selumit Pantai) mendasar sekali, yaitu kemiskinan,” ujarnya kepada awak media, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, masyarakat yang bermukim di Selumit Pantai yang kini dijuluki Texas tersebut sangat tertinggal dalam berbagai hal. Seperti akses pendidikan, pangan dan kesehatan. Sehingga kondisi tersebut akan menjadi catatan untuk dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.
“Sebagai suatu masukan juga kepada beliau dan kepada stakeholder terkait untuk problem kemiskinan tadi,” tuturnya.
Di lanjutkan Marthinus, terlambatnya kehadiran pemerintah di tengah kemiskinan masyarakat Selumit Pantai membuat hadirnya bandar sabu yang memanjakan perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini pun menjadi PR besar bagi BNN dan Forkompinda untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar sehingga terbebas dari jeratan narkotika.
“Kita perlu melakukan pelatihan life skill kepada masyarakat, nanti pelatihan keterampilan dapat menunjang pendapatan. Kita membawa ahli pelatihan ikan bandeng untuk memberikan ilmu kepada masyarakat. Kita lakukan bersama-sama dan diawasi,” bebernya.
Jenderal bintang tiga itu menegaskan, nantinya peningkatan kualitas hidup masyarakat Selumit Pantai menjadi tanggung jawab pemerintah bersama BNNP Kaltara.
Marthinus mengharapkan kekuatan personel BNN di Kaltara untuk menjalankan program Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M).
“Supaya para bandar ini melihat, kita hadir di tengah-tengah mereka. Kita adalah solusi. Tim P2N kami kita dorong terus supaya bisa melihat potensi di sini bersama Pemda setempat. Tugas berat bagi Kepala BNNP sebagai figur terdepan bersama Pemda di sini,” pungkasnya. (**)
Discussion about this post