TARAKAN – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan bantuan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) senilai total Rp 764.375.000 untuk penerima manfaat di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Bantuan tersebut, diberikan secara simbolis dalam kunjungan kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Anggota Komite III DPD RI Hasan Basri dan Anggota DPR RI Deddy Sitorus di Kota Tarakan, Jumat (29/10/21).
Adapun rincian penyaluran bantuan Atensi, meliputi tabungan bagi 26 anak yatim, piatu, dan yatim piatu senilai Rp 15.800.000, bantuan aksesibilitas untuk 21 orang senilai Rp 69.975.000, serta bantuan kebutuhan dasar untuk 207 orang senilai Rp 485.600.000.

Bantuan Atensi yang diberikan juga terdiri dari bantuan kewirausahaan untuk 80 orang senilai Rp 193.000.000. Selain itu, Mensos Tri Rismaharini juga menyerahkan beberapa bantuan lainnya, seperti dukungan kewirausahaan bagi dua keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Graduasi yang masing-masing mendapat bantuan Rp 2.500.000.




Mensos Tri Rismaharini menjelaskan kesulitan pendistribusian bantuan di Kaltara, letak geografis. Sebab ada beberapa daerah di Kaltara yang tidak bisa dijangkau lewat jalur darat.
“Yang perlu ditindaklanjutin adalah karena kendala geografis, sehingga kita harus menyelesaikan permasalahan-permasalahan geografis itu. Misalkan contoh di Krayan yang tidak bisa dijangkau lewat darat maupun laut akhirnya harus gunakan pesawat,” ujar Risma saat diwawancarai Fokusborneo.com.

Tetapi dijelaskan Risma, ada beberapa wilayah memang ada masalah teknis dilapangan, hanya saja sudah dicarikan solusi satu persatu agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan. Sebab, medan dan letak geografis menjadi kendala utama pendistribusian bantuan di Kaltara.
“Makanya untuk pendistribusian bantuan ke Krayan sekitar Nopember, kalau di Tarakan itu nanti pak Wali nanti akan menyiapkan uang, tempat, dan transportasi untuk mendatangkan penerima manfaat untuk bisa mengambil,” kata Risma.

Dikatakan Risma, penerima manfaat ini, rata-rata 3 bulan baru mencairkan uangnya di Bank. Dalam bulan ini, akan dicairkan bantuan uang tunai untuk bulan Juli, Agustus dan September.
“Nanti bantuanya secara cash. Karena kalau gak dia 3 bulan terus misalkan menerima sembako rusak lagi, jadi masalah nanti. Makanya kita berikan uang,” jelas Risma.
Ditambahkan Risma, bantuan kepada penerima manfaat ini, diberikan setiap bulan. Meskipun penerima sudah meninggal, bisa dialihkan ke ahli warisnya apabila kondisi masih miskin.

“Bantuan diberikan ini setiap bulan sepanjang tidak ada masalah. Misalkan dia tiba-tiba menjadi kaya atau meninggal, tetapi meninggal pun bisa digantikan oleh ahli warisnya kalau masih miskin,” beber Risma.
Diterangkan Risma, Kementerian Sosial juga menerima masukan-masukan dari daerah untuk data anak yatim, piatu maupun yatim piatu akan diberikan bantuan.
“Kalau mereka tidak bisa didatangkan dan rumahnya jauh-jauh akan kita salurkan seperti bantuan sosial,” tutup Risma.(Mt)