YOGYAKARTA – Ketua Umum Indonesian Computer, Electronics and Instrumentation Support Society (IndoCEISS) Prof. Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D meminta kepada pengurus IndoCEISS di Kalimantan Utara (Kaltara), untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di perbatasan dengan negara tetangga Malaysia. Sehingga kualitas SDM diperbatasan sejajar dengan yang ada di daerah perkotaan.
Permintaan tersebut, disampaikan saat melakukan dialog khusus dengan Ketua dan Sekretaris IndoCEISS Provinsi Kaltara melalui aplikasi zoom usai melantik pengurus IndoCEISS di 34 Provinsi se-Indonesia, Sabtu (8/5/21).
“Harapan saya kepada IndoCEISS Provinsi yang ada diperbatasan dapat membantu peningkatan SDM agar lebih kuat. Kalau IndoCEISS besar kita sudah melirik keluar negeri untuk menjalin kerjasama dalam bentuk pengembangan SDM dan mutu pendidikan,†kata Sri Hartati.
Menurutnya, SDM di daerah perbatasan perlu diperkuat. Keberadaan IndoCEISS ini ingin hadir dan memberikan sumbangsih dalam pengembangan SDM melalui bidang keilmuan elektronika, instrumentasi dan ilmu komputer atau informatika.
“Pengembangan SDM kan mengarah ke profesian. Kalau profesiannya baik maka kita bisa membantu pengembangan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu yang sudah kita hasilkan dan diakui secara nasional adalah berdirinya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM),†ujar Sri Hartati.
Dijelaskan Sri Hartati, motivasi IndoCEISS mendirikan LAM, untuk mendidik seluruh anak bangsa. IndoCEISS tidak hanya mengkritisi dalam pengembangan SDM dan mutu Pendidikan, tetapi juga memberikan saran dan arahan kepada pemerintah maupun dunia Pendidikan.
“Kami juga akan memberikan pengarahan seperti apa sih kalau menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Kalau pendidikan kualitasnya merata, tentu saja anak-anak bangsa yang kita didik hasilnya akan baik dan orang tua tidak bingung mengirimkan anaknya sekolah kemana saja karena kualitasnya semuanya sama,†jelas Sri Hartati.
Ditambahkan Sri Hartati, IndoCEISS belum memiliki finansial yang kuat seperti asosiasi lainnya. Meskipun finansial kecil namun tidak mengganggu IndoCEISS untuk terus berkarya membantu meningkatkan SDM di Indonesia.
“Iuran kita itu cuma 200 ribu per tahun itu pun kalau seseorang mempublis jurnal di IndoCEISS akan dikembalikan sebagai potongan biaya publikasi. Jurnal IndoCEISS juga diakui dan setiap penerbitan dapat membantu anggotanya mendapatkan angka kredit. Tapi alhamdulillah setiap melaksanakan kegiatan selalu mendapat dukungan,†tutup Sri Hartati.(Wic)
Discussion about this post