TARAKAN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspan) Kota Tarakan mengelar lomba bertutur tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kota Tarakan. Lomba pada babak penyisihan digelar secara virtual dan final offline atau tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat, menghasilkan juara 1 Syaikha Nafiah siswi SD Muhammadiyah.
Kepala Dispuspan Kota Tarakan Eddy Suriansyah mengatakan lomba bertutur ini, sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun dalam rangka memperingatin hari ulang tahun ke 41 Perpustakaan Nasional. Ini juga sebagai salah satu strategi untuk mendorong minat baca serta literasi.
“Dulu judulnya lomba bercerita sekarang dirubah menjadi lomba bertutur, lomba bertutur ini kan bagian hilirnya. Jadi anak-anak nanti mampu menyampaikan hasil bacaannya tuh bertutur,” kata Eddy kepada Fokusborneo.com usai penyerahan hadiah pemenang lomba bertutur di Gedung Perpustakaan Kota Tarakan, Senin (24/5/21).

Dikatakan Eddy, target Dispuspan dalam lomba bertutur ini, meningkatkan kemampuan literasi. Tahun ini, lomba baru tingkat SD/MI sesuai kewenangan pemerintah Kota Tarakan.
“Tidak hanya tingkat SD/MI, mungkin ada tingkat SMP, ada tingkat SMA supaya sasarannya jauh lebih luas. Sehingga untuk mendorong dan meningkatkan serta mendayagunakan fungsi perpustakaan ini jauh lebih optimal,” ujar Eddy
Ditambahkan Eddy, pemenang dari lomba bertutur tingkat Kota, akan dikirim mengikuti lomba di tingkat Provinsi Kalimantan Utara.
“Harapan kita mereka bukan hanya sekedar membaca, tapi bisa mengaktualisasikan hasil bacaannya dan mereka akhirnya memahami isinya. Semakin banyak mereka membaca, semakin banyak mereka memahami dan kemampuan literasi serta mereka untuk menyampaikan sesuatu jauh lebih baik,” ucap Eddy.

Kepala Seksi Pembinaan Perpustakaan Dispuspan Kota Tarakan Dharmawati menambahkan lomba bertutur budaya lokal daerah dengan menceritakan cerita Kaltara ditingkat Kota, tahap seleksi dilaksanakan secara virtual dan hanya diambil 6 peserta untuk maju ke babak final. Dari 6 peserta tersebut, kembali dilombakan secara offline atau tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk menentukan juara 1 sampai juara harapan 3.
“Pemenangnya Juli akan berlomba ditingkat Provinsi. Ini kan agenda nasional, nanti pemenang di Provinsi Kaltara September akan berlomba di Jakarta pas acara puncak bulan kunjungan perpustakaan,” jelas
Dijelaskan Dharmawati, penilaian lomba bertutur diantaranya menceritakan cerita Kaltara, kemudian ekspersi, intonasi, artikulasi dan penghayatannya. Penilaian lainnya, ceritanya tidak ada unsur kekerasan serta tidak boleh menggunakan alat peraga yang dipinjamkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Jadi peserta hanya menggunakan alat peraga yang ada ditubuhnya misalnya suara burung, kemudian ada gerakan. Jadi tidak boleh pakai baju adat dan tidak boleh pakai alat peraga yang dipinjam karena kalau yang dipinjam nanti takutnya ada virus itu yang berbeda tahun ini,” tutur Dharmawati.
Sementara itu, juara 1 lomba bertutur tingkat Kota Tarakan yang diselenggarakan Dispuspan, diraih Syaikha Nafiah dari SD Muhammadiyah dengan judul keris tulang bawang. Juara 2 direbut Syifa Salsalbilah dari SDN 012 Kota Tarakan dengan judul cerita legenda benayuk dan juara 3 Yuki Adelia dari SD Yaditra dengan judul cerita Asal Mula Gunung Srilaki.(Wic)
Discussion about this post