Menu

Mode Gelap

Politik

DPRD Tarakan Akan Panggil Disdik dan Dinkes Bahas PTM


					Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio saat memantau simulasi PTM di SDN 042 Juata Laut. Foto : Istimewa Perbesar

Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio saat memantau simulasi PTM di SDN 042 Juata Laut. Foto : Istimewa

TARAKAN – Komisi II DPRD Kota Tarakan memantau langsung pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibeberapa sekolah yang ada di Kota Tarakan, Rabu (24/3/21). DPRD juga akan memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk membahas PTM di Kota Tarakan.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio mengatakan akan memanggil Disdik untuk membahas beberapa hal terkait anggaran serta temuan DPRD dari hasil pantau simulasi pelaksanaan PTM.

“Teman-teman anggota Komisi II melakukan peninjauan langsung terkait simulasi, kita bagi beberapa sekolah. Kami akan panggil Dinas Pendidikan terkait beberapa hal yang akan kami bicarakan, karena kalau melihat dari simulasi semua terkait dengan pembiayaan,” kata Sofyan Udin Hianggio.

Dijelaskan Opan sapaan sehari-hari Sofyan Udin Hinggio, dalam pelaksanaan PTM, sekolah bakal membutuhkan anggaran untuk menunjang penerapan protokol kesehatan.

“Yang pasti membutuhkan sabun cuci tangan, air yang mengalir serta disinfektan untuk penyemprotan kelas setelah pembelajaran selesai,” ujar politisi Partai Golkar.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan memantau simulasi PTM di SDN 042 Juata Laut.

Ditegaskan Sofyan, DPRD meminta sebelum dibuka PTM semua guru harus dilakukan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dilingkungan sekolah.

“Seharusnya memang salah satu persyaratan kan wajib pemerintah menyiapkan rapid dan paling tidak guru juga di vaksin. Yang jelas kami tetap tegas bahwa kalau mau tatap muka gurunya di vaksin dulu baru lakukan tatap muka,” tegas anggota DPRD Kota Tarakan dua periode.

Selain Disdik, kata Sofyan DPRD juga akan memanggil Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Dinkes ini untuk menjelaskan positivity rate Covid-19 di Kota Tarakan.

“Kan ada himbauan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) bahwa boleh melakukan tatap muka asal positivity rate nya dibawah 5 persen. Saya harap ini juga menjadi pertimbangan di Kota Tarakan,” tutup pria juga menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tarakan.(Wic)

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemilih Berkelanjutan Triwulan II 2025, Menurun 1.264 Orang dari DPT Pilkada 2024

4 Juli 2025 - 21:49

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Soroti Dampak Lingkungan dan Tanggung Jawab Industri

4 Juli 2025 - 05:29

DPRD Bulungan Apresiasi PT Lamindo, Siapkan Fasilitas Rumah Singgah untuk Pasien Bunyu

2 Juli 2025 - 17:30

Fraksi Nasdem, Sinergi Pemerintah dan Legislatif Kunci Meningkatkan PAD

1 Juli 2025 - 19:14

Ijazah Karyawan Dikembalikan, DPRD Apresiasi Itikad Pemilik Perusahaan 

1 Juli 2025 - 13:15

10 Parpol Terima Bantuan Keuangan dari Pemkot Tarakan Total Rp 1,1 Milliar

30 Juni 2025 - 16:42

Trending di Politik