TARAKAN – Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Tarakan, direncanakan akan dilaksanakan 12-13 Juni 2021. Usulan tersebut, sudah disampaikan ke Pengurus DPD tingkat I Partai Golkar Provinsi Kalimantan Utara.
Ketua DPD tingkat II Partai Golkar Kota Tarakan Tigor Nainggolan mengatakan persiapan musda sudah matang tinggal menunggu waktu pelaksanaan.
“Semua sudah matang tempat di Hotel Swissbel, semua persyaratan panitia masalah tatib, bahkan kita sudah buat surat ke Provinsi menyampaikan kesiapan kita melakukan musda tanggal 12-13. Saya secara WA (WhatsApp) sudah sampaikan juga ke Ketua dan Sekretaris, jadi persiapan sudah tidak ada masalah cuma Provinsi belum jawab,” kata Tigor kepada Fokusborneo.com, Rabu (2/6/21).

Untuk meramaikan Musda, Tigor berharap pendaftaran calon Ketua nanti kembali dibuka. “Kita upayakan ada pendaftaran calon kembali, supaya lebih rame. Nanti coba kita koordinasikan dengan panitia,” ujar Tigor.



Tigor juga menegaskan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Ketua DPD tingkat II Partai Golkar Kota Tarakan. Alasan ia mundur, biar ada regenerasi
“Saya juga mengundurkan diri bukan sekarang tapi pada saat Musda, karena saya konsekuen saya kan mendaftar jangan sekarang belum maju sudah begini. Jadi nanti waktu Musda saya umumkan bahwa mengundurkan diri,” ucap Tigor.

Menurutnya, menjabat sebagai Ketua DPD tingkat II Partai Golkar Kota Tarakan selama 5 tahun, sudah cukup. Selain karena faktor usaha, juga permintaan dari keluarga agar tidak mencalonkan kembali.
“Karena faktor usia saya ngapain lagi saya kan sudah 66 tahun, jadi saya pikir carilah yang terbaru yang termuda maju ke depan dan kita harapkan yang lebih mudalah yang kedepan semuanya,” ungkap Tigor.
Dikatakan Tigor, kader senior Partai Golkar di Kota Tarakan hanya tinggal dirinya yang tersisa. Ia berharap ada kaderisasi ke bawah sebagai penerus.
“Sekarang tinggal kita-kita ini, kita juga sudah tua. Jadi jangan kita bikin stagnasi sebelum kita ini mari kaderisasi, mari cari pemuda-pemuda yang senang berpolitik. Jadi kalau yang tua-tua kan gak ada kader ke bawah ini masalah, makanya harus ada kader penerus saya,” tutup Tigor.(Wic)