TARAKAN – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI-1) Provinsi Kaltara Ibnu Prayudo mengingatkan kepada penyelenggara dan seluruh elemen masyarakat serta instansi pemerintah agar pelaksanaan pemilu 2024 berjalan netral, damai, aman, jujur dan tanpa kecurangan di Provinsi Kaltara.
Hal itu disampaikan, usai menghadiri deklarasi pemilu yang jujur, adil tanpa kecurangan bersama Polda Kaltara, di Kota Tarakan, Jumat (27/10/22).
Menurutnya, hal itu sejalan dengan apa yang diperjuangkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Kami sangat mendukung itu, karena kalau ada kecurangan bisa menimbulkan konflik. Ini yang perlu dijaga supaya Kaltara tetap kondusif,” kata Ibnu Prayudo.
Baca juga : Jadi Pendaftar Pertama ke KPU, ABRI-1 Kaltara Optimis Pasangan AMIN Menangi Pilpres 2024
Baca juga : Mantan Wakil Walikota Tarakan Resmi Jalani Pidana di Lapas Tarakan
Relawan ABRI-1 juga berkomitmen menjaga keutuhan NKRI dengan tidak melakukan segala bentuk kecurangan dalam pemilu 2024.
“Kami pasangan AMIN menolak politisasi sara, money politik, dan menyebarkan berita kebohongan atau hoax. Karena itu semua bisa menyebabkan perpecahan bagi kita semua,” ujarnya.
Ibnu menegaskan bahwa dalam pemilu ini, pasang AMIN menginstruksikan untuk berpolitik santuy dan riang gembira. Apalagi pemilu merupakan pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia bukan untuk memecah belah.
“Itu yang ditekankan Pak Anies kepada kami semua relawan ABRI-1 untuk berpolitik santuy. Jangan sampai gara-gara beda pilihan, sesama rakyat Indonesia terpecah belah,” ucapnya.
Baca juga : Relawan ABRI-1 Siap Menangkan Anies-Muhaimin di Kaltara
Sementara itu, berikut pernyataan sikap dukungan pemilu damai dari relawan ABRI-1 dalam mensukseskan pemilu 2024 :
1. Relawan ABRI-1 turut serta dan menyukseskan tahapan pemilu serentak tahun 2024 di Provinsi Kaltara yang aman, damai dan berkualitas.
2. Menjaga keutuhan NKRI dengan tidak melakukan segala bentuk kecurangan dan politisasi sara, politik uang, kampanye hitam serta mengancam untuk melakukan kekerasan kepada seseorang, kelompak maupun peserta pemilu lainnya.
3. Mendukung sinergitas dan soliditas TNI Polri, pemerintah daerah, tokoh agama, serya seluruh elemen masyarakat demi terciptanya sitkamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Provinsi Kaltara.(Mt)
