• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Politik

Felxing? Masa sih

by Redaksi
20 Desember 2024 19:30
in Politik
A A
0
Felxing? Masa sih

Anggota DPR RI Deddy Sitorus. Foto : Ist

Cerita Bersambung Kampanye Helikopter Deddy Sitorus di Pedalaman (1)

Peluru kendali itu akhirnya ditembakkan. Target sudah terkunci. Seorang politisi yang kerap bersikap kritis, menjadi sasaran. Namanya Deddy Sitorus. Politisi PDI Perjuangan. Sayang, peluru kendali itu tidak memiliki daya ledak dahsyat. Terasa seperti mercon banting.

Baca Juga

Iraw Tengkayu Tarakan Masuk KEN 2025, Anggota DPRD Kaltara Kompak Beri Dukungan

Serap Aspirasi dan Tebar Bantuan untuk Masyarakat Nunukan, Hasan Basri Tekankan Pentingnya Sinergi

DPRD Tarakan Hadiri Festival Iraw Tengkayu XIV, Wujud Dukungan terhadap Pelestarian Budaya Daerah

Gus Halim Iskandar Hadiri Workshop PKB Kaltara: Instruksikan Penguatan Struktur dan Kaderisasi Menuju 2029

Tuduhannya berupa flexing. Alias pamer kekayaan. Buktinya berasal dari video yang diunggah di media sosial milik Deddy Sitorus. Kontennya Helikopter jenis Airbus H 130. Semua terperangah. Wow!

Itu helikopter bukan untuk gaya-gayaan. Apalagi pamer. Mengapa? Yah, yang jelas, itu bukan milik pribadi. Itu heli charter. Yang dipakai selama masa kampanye.

Di akun Tiktok dan Instagram, Deddy Sitorus sudah menjelaskan dengan gamblang. Bahasanya renyah. Sedikit jenakan, sambil menjelaskan mengapa Ia harus menggunakan helikopter selama kampanye.

Deddy meyakini, si penyerang tidak pernah ke Kalimantan Ualtara dapilnya. Apalagai membayangkan betapa ekstrimnya geografis provinsi ke 34 itu. Contoh Kabupaten Malinau. Luasnya saja satu setengah Jawa Barat. Jarak antara desa bisa ratusan kilometer. Dipisahkan hutan rimba, sungai dan gunung.

“Tidak mungkin ditempuh pakai jalur darat. Apalagi sungainya bergiram,” kata Deddy sambil tersenyum.

Desa-desa sejenis itu bertebaran di Kaltara. Karakternya mirip. Walau pun jumlah penduduknya sedikit, toh tetap wajib didatangi.

Saya terlibat dalam pembuatan schedule kampanye Deddy Sitorus menggunakan helikopter itu. Mulai dari menentukan tanggal, jam, tempat landing hingga koordinat. Itu semua harus presisi. Dan wajib mendapat persetujuan Capten Pilot.

Saya beri contoh satu saja. Suatu saat jadwal kampanye dimulai pukul 14.30. Jadwal ini menyesuaikan dengan waktu landing pesawat Batik Air yang membawa Deddy Sitorus dari Jakarta. Untuk itu, jadwal kampanye harus menyesuaikan. Menentukan tempat, menghitung jarak dan waktu tempuh. Sebab, helikopter wajib kembali ke Bandara Juwata sebelum horison terbenam di ufuk barat.

Saya menawarkan kampanye di Desa Plaju di Sembakung dan Tana Merah di KTT. Dua Kecamatan ini satu arah dan dekat ke Tarakan. Tarakan-Plaju 20 menit. Plaju-Tanah Merah 10 menit. Tanah Merah-Tarakan 15 menit. Deal.

Pukul 15.00 takeoff. Saya mulai was-was. Mata terus mengarah ke layar HP melihat jam. Saya sudah mengingatkan panitia setempat. Waktu kampanye tatap muka hanya 30 menit. Ternyata meleset. Warga menyiapkan udang galah dan air kelapa. Menggiurkan, tawaran ini tidak mungkin ditolak.

Saya kembali menghitung ulang. Waktu 30 menit menjadi 1 jam. Berarti, jadwal pertemuan di Tanah Merah terpotong 30 menit. Kepala mulai pusing. Saya komunikasi dengan pilot. Jam berapa paling lambat landing di Bandara Juwata.

“18.05,” ujar Capten Hendi sambil melihat jam tangannya.

Helikopter takeoff menuju Tanah Merah. Landing di lapangan sepakbola. Ternyata tempat pertemuannya di Tanah Lia. Perjalanan darat menuju balai pertemuan 15 menit. Waktu semakin mendesak. Untung di belakang balai pertemuan ada lapangan sepakbola.

Helikopter pun harus digeser. Daripada rombongan kembali ke Tanah Merah dengan waktu tempuh 15 menit. Saya mengontak Capten Hendi. Dia setuju menggeser heli. Asal ketika landing langsung naik dan takeoff.

Saya setuju. Tinggal menyampaikan ke Deddy Sitorus, untuk mempercepat pertemuan. Nah, disini masalahnya. Deddy tidak senang diburu-buru. Apalagi masih ada warga yang ingin berfoto. Saya pun menarik-narik lengannya. Spontan matanya melotot ke arah saya. Melalui HT, Mindo, Engenering meminta dipercepat. Karena mengejar batas antara sore dan malam.

Singkat cerita. Semua naik di heli. Melalui intercom, Deddy nyeletuk. “Buru-buru banget bro,” katanya ketus.

“Anu bos, kita ngejar sebelum matahari terbenam,” kata saya sambil melirik Capten Hendi yang fokus menerbangkan helikopter.

Ketegangan dalam penerbangan menjelang senja itu terbayar karena pemandangan sunset nan indah. Helikopter landing 18.03. Sampai stop engine 18.05. Tepat saat matahari terbenam. Kami tersenyum.

Itu bukan cerita flexing. Itu sebuah perjalanan beresiko. Hanya untuk menemui warga desa. Membuat jadwal disela-sela waktu yang pendek. Kendati di charter, kami tetap terikat aturan penerbangan yang ketat. Meleset satu menit, Capten Hendi bisa kena pinalti.

Sejak awal sebelum kampanye, saya memang ditugaskan membuat jadwal menggunakan helikopter. Targetnya 80 desa harus kami datangi. Setiap desa harus menentukan titik landing. Mayoritas di lapangan sepakbola. Tapi tidak sedikit pula landing di tanah lapang, bekas bukit yang dipotong.

Ada juga landing di tengah kebun kelapa sawit. Di jalan raya Desa Transmigrasi. Lokpon kayu milik perusahaan. Semua ada resiko. Lapangannya luas tapi becek. Ada tanah lapang tapi dekat gereja dan kabel listrik. Tanahnya datar tapi berpasir. Macam-macam tantangannya.

Belum lagi kordinat yang tidak akurat. Pernah, untuk sampai di desa tujuan kami mengikuti anak sungai seperti yang terjadi di Desa Long Peleban, Kabupaten Bulungan.

Masalah feul juga menjadi pertimbangan. Menghitung durasi penerbangan apakah BBM helikopter cukup sampai tujuan terakhir. Misalnya. Kami terbang dari Nunukan. Apakah lebih efisien landing di Malinau atau Tarakan. Itu semua harus mendapat persetujuan dari pilot.

Jengkel rasanya membaca tuduhan soal flexing. Boro-boro mau pamer, terbang diatas hutan rimba saja nyali rasanya ciut. Resiko itu terpaksa diterabas demi menemui rakyat di pedalaman.

Rasa takut karena helikopter terguncang awan tebal terbayar ketika turun disambut senyuman rakyat. Mereka menunggu disekeliling lapangan sepakbola. Dan melambaikan tangan saat helikopter terbang.

Helikopter itu bisa saja diganti dengan memanggil Kepala Desa atau Ketua Adat ke kota. Memberi mereka dana operasional dan alat peraga. Ibarat kampanye menggunakan jasa stunmen. Itu yang Deddy Sitorus tidak mau.

“Biarlah saya mengambil resiko itu. Mahal dan bertaruh nyawa. Dari pada rakyat yang kita korbankan,” jelasnya.

Sikap yang membuat peluru kendali meledak bagaikan mercon banting.

Ditulisan kedua, saya ingin bercerita ketika kami kampanye di Tao Lumbis. Kecamatan paling ujung di Kabupaten Nunukan. Deddy Sitorus ngomel. Capten ngomel. Warga ngomel. Tapi saya dan Deco tersenyum. (pai/bersambung)

Tags: Deddy SitorusDPR RIHeadlineHelikopterKampanye
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Iraw Tengkayu Tarakan Masuk KEN 2025, Anggota DPRD Kaltara Kompak Beri Dukungan
Parlemen

Iraw Tengkayu Tarakan Masuk KEN 2025, Anggota DPRD Kaltara Kompak Beri Dukungan

13 Oktober 2025 18:16
Serap Aspirasi dan Tebar Bantuan untuk Masyarakat Nunukan, Hasan Basri Tekankan Pentingnya Sinergi
Parlemen

Serap Aspirasi dan Tebar Bantuan untuk Masyarakat Nunukan, Hasan Basri Tekankan Pentingnya Sinergi

13 Oktober 2025 17:55
DPRD Tarakan Hadiri Festival Iraw Tengkayu XIV, Wujud Dukungan terhadap Pelestarian Budaya Daerah
Parlemen

DPRD Tarakan Hadiri Festival Iraw Tengkayu XIV, Wujud Dukungan terhadap Pelestarian Budaya Daerah

13 Oktober 2025 15:20
Politik

Gus Halim Iskandar Hadiri Workshop PKB Kaltara: Instruksikan Penguatan Struktur dan Kaderisasi Menuju 2029

13 Oktober 2025 11:36
Parlemen

Ketua DPRD Kaltara Luruskan Isu Anggaran Perjalanan Dinas Rp185 Miliar

10 Oktober 2025 20:43
Antisipasi Keracunan Massal, Anggota DPD RI Herman Minta Pengawasan Ketat MBG di Tarakan
Parlemen

Antisipasi Keracunan Massal, Anggota DPD RI Herman Minta Pengawasan Ketat MBG di Tarakan

10 Oktober 2025 15:02
Next Post

Kapolda Kaltara Pantau Pos Pelayanan Terpadu Operasi Lilin Kayan 2024 di Pelabuhan Tengkayu 1 Kota Tarakan

Kapolda Kaltara Sapa Penumpang Speed Boad di Pelabuhan Tengkayu 1 Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

Dialog Pendidikan Buku Planet Ambaw, FKWT Ajak Warga Tidung Jadikan Motivasi

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Permendagri 23/2024, BUMD Air Minum Wajib Kontribusi Layanan Publik Tidak Hanya Keuntungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Tarakan Sambut Permendagri Baru, Gaji Direksi Hingga Pegawai Kini Berbasis Pendapatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penurunan Dana Bagi Hasil Jadi Sorotan APPSI, Kaltim Salah Satu Daerah Paling Terdampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lestarikan Budaya Leluhur, Pemuda Pakuwaja Tarakan Tampilkan Ogoh-ogoh Semar di Pawai Iraw Tengkayu XIV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Prajurit Penerangan Kodam VI/Mulawarman Sharing Ilmu Bareng Fotografer dan Media Nasional

13 Oktober 2025 21:41
“Benuanta Muscle Fighter Season 4 Gubernur Kaltara Cup IV” Siap Digelar 19 Oktober 2025

“Benuanta Muscle Fighter Season 4 Gubernur Kaltara Cup IV” Siap Digelar 19 Oktober 2025

13 Oktober 2025 20:24
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP