TARAKAN – Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Simon Patino meminta kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk mengevaluasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tidak memenuhi standar. Sehingga pelayanan penyaluran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat bisa maksimal.
Permintaan itu, ia sampaikan saat kunjungan kerja (kunker) ke PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tarakan, Kamis (9/1/25).
Politisi Gerindra itu menekankan lembaga penyalur yang tidak sesuai standar, supaya dilakukan standarisasi baik bentuk bangunan, penggunaan dispenser dan lain sebagainya. Sehingga tidak merugikan konsumen yaitu masyarakat Kota Tarakan.
“Seperti lembaga penyalur BBM yang di Beringin, itu kan kalau air surat kapal nelayan tidak bisa sandar membeli BBM disitu karena dangkal dan operasionalnya tidak maksimal. Ini harus menjadi perhatian Pertamina, mintanya kami di jadi SPBU terapung supaya nelayan mudah membeli BBM,” tegasnya.
Anggota DPRD Kota Tarakan dari dapil 2 Tarakan Timur itu meminta supaya lembaga penyalur BBM untuk laut di daerah Beringin, Kelurahan Selumit Pantai di evaluasi. Apalagi saat air surut, speedboat ingin mengisi BBM tidak bisa merapat sehingga membuat pelayanan tidak maksimal.
“Saya minta dibuat saja SPBU terapung, supaya speedboat maupun nelayan ingin membeli BBM lebih mudah. Jadi gak menyusahkan, kalau beginikan jadinya pelayanan pengaluran BBM tidak maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Sales Brand Manager PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tarakan Ferdy Kurniawan terkait SPBU Tengkawang di Beringin, akan dimintakan rekomendasi pembenahan. Sebab SPBU ini cukup vital melayani kebutuhan speedboat di Kota Tarakan.
“Kondisi SPBU Tengkawang di Beringin saat ini, kategorinya untuk lembaga penyalur BBM Pertamina paling minimum sarana dan prasarananya. Itu juga kami kejar untuk melakukan pembenahan-pembenahan, karena memang SPBU tersebut cukup vital penyalurannya untuk konsumen speedboat di Tarakan,” tutupnya.(**)