TARAKAN, Fokusborneo.com – Pesta budaya kebanggaan masyarakat Tarakan, Iraw Tengkayu XIV, mencapai puncaknya di Pantai Ratu Intan, Minggu (12/10/25).
Iraw ini, menutup rangkaian acara yang diawali dengan pawai budaya meriah sehari sebelumnya.
Direktur Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Reza Pahlevi, hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan pandangannya mengenai potensi pariwisata Tarakan.
Menurutnya, pengembangan wisata kota harus berfokus pada daya tarik utama.
“Untuk mengembangkan sektor pariwisata, kita perlu mengidentifikasi dan fokus pada kekuatan inti yang dapat menjadi magnet, yang memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan ke Tarakan,” tegas Reza Pahlevi.
Ia juga menunjuk event-event budaya, seperti Iraw Tengkayu, sebagai salah satu strategi kunci dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan.
Reza Pahlevi memberikan ucapan selamat karena Iraw Tengkayu kembali berhasil terpilih masuk dalam agenda nasional Kemenparekraf, menegaskan acara berbasis tradisi ini merupakan langkah efektif untuk mendongkrak jumlah pelancong.
Sementara itu, Walikota Tarakan, Khairul, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam suksesnya acara ini. Ia menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya.
“Perubahan status Iraw Tengkayu menjadi agenda tahunan sejak 2022 adalah manifestasi nyata dari keseriusan Pemerintah Kota Tarakan dalam melestarikan warisan budaya.
Hal ini penting agar tradisi ini dapat terus dinikmati dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujar Walikota Khairul.
Dalam sambutannya, ia juga secara khusus berterima kasih kepada Kemenparekraf, Pemprov Kaltara, Forkopimda, tokoh adat, budayawan, dan seluruh elemen masyarakat yang berpartisipasi.
Khairul menutup dengan pesan persatuan dalam keberagaman. Ia berharap Iraw Tengkayu terus berperan dalam membangun ‘Bumi Paguntaka’ sebagai kota cerdas yang unggul di sektor jasa, perdagangan, perikanan, kelautan, dan ekonomi kreatif.
“Kehadiran kita hari ini, mewakili berbagai penjuru dan identitas, adalah refleksi indah dari Tarakan yang kaya warna namun tetap bersatu. Dalam keberagaman, kita menemukan harmoni. Dalam kebersamaan, kita menanam harapan dan optimisme,” pungkasnya.(Mt)
Discussion about this post