TARAKAN, Fokusborneo.com — Guncangan gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (5/11/25) sore sekitar pukul 18.37 Wita. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut pada koordinat 3,33° Lintang Utara dan 117,82° Bujur Timur, atau sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan, dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, M.Si, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan, yang kerap memicu getaran di wilayah pesisir utara Kalimantan.
“Hasil analisis menunjukkan sumber gempa berasal dari aktivitas sesar lokal di sekitar Tarakan. Berdasarkan kedalamannya yang hanya sekitar 10 kilometer, gempa ini termasuk kategori dangkal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu malam.
Getaran dirasakan cukup kuat di Tarakan dengan intensitas IV–V MMI, yang artinya getaran terasa oleh hampir seluruh penduduk, sebagian orang berlarian keluar rumah, perabotan bergeser, hingga benda-benda ringan bergoyang.
Sementara itu, di Tanjung Selor, Berau, dan Nunukan, gempa dirasakan dengan intensitas III–IV MMI, dan di Malinau mencapai III MMI.
Hingga pukul 17.51 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Rasmid menegaskan, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik, dan pastikan informasi hanya diperoleh dari kanal resmi BMKG,” jelasnya.
Suasana kepanikan sempat mewarnai sejumlah wilayah di Kota Tarakan. Hana, warga Kelurahan Karang Anyar, menceritakan bahwa saat gempa terjadi, ia sedang duduk di depan televisi bersama keluarganya.
“Pokoknya panik, semua langsung spontan lari keluar rumah. Getarannya terasa betul, sampai jendela bergetar dan televisi juga. Ini saya saja masih gemetaran sampai sekarang,” katanya.
Sementara itu, Eka Mardiana, warga RT 22 Kelurahan Selumit Pantai, menyampaikan bahwa getaran terasa kuat hingga membuat warga di lingkungannya berhamburan keluar rumah.
“Pas air pasang juga, jadi terasa juga karena air ikut bergerak. Ini sementara warga berkumpul di teras masjid,” tuturnya.
Meski guncangan terasa kuat, hingga Rabu malam belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Aktivitas masyarakat perlahan kembali normal, meskipun sebagian warga memilih bertahan di luar rumah untuk sementara waktu.
BMKG mengingatkan masyarakat agar memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal sebelum kembali ke dalam rumah, guna memastikan tidak ada retakan atau kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan. Warga juga diimbau memastikan jalur evakuasi dalam kondisi aman dan mengetahui titik kumpul terdekat di lingkungannya.
“BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di Tarakan dan sekitarnya. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secepat mungkin apabila terjadi gempa susulan,” kata Rasmid.
Untuk memperoleh informasi resmi dan akurat, masyarakat disarankan memantau kanal komunikasi BMKG, seperti laman www.bmkg.go.id, aplikasi InfoBMKG, serta akun media sosial terverifikasi @infoBMKG. (**)















Discussion about this post