TARAKAN, Fokusborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dino Andrian, SH., menggelar Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Kafe All Day, Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, pada Selasa (2/12/25).
Acara yang mengundang Ketua RT dan perwakilan warga ini menjadi ajang diskusi santai untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Dalam sesi diskusi, salah satu usulan warga yang disampaikan dengan tegas adalah mengenai kualitas pembangunan infrastruktur.
Warga meminta agar kualitas pembangunan infrastruktur di tidak dikurangi oleh kontraktor pelaksana. Ini merupakan kekhawatiran masyarakat terhadap pengerjaan proyek yang diduga tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Menanggapi usulan tersebut, Dino Andrian mengakui DPRD dan masyarakat tidak memiliki kapabilitas secara teknis untuk menghitung kesesuaian pekerjaan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Namun, ia menegaskan akan menindaklanjuti temuan tersebut.
”Ini laporan dari masyarakat ini kan tidak punya kemampuan untuk menghitung apakah pekerjaan ini sesuai dengan RAB atau tidak. Yang bisa mengizinkan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) satu, kemudian BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan), biasanya melibatkan konsultan,” ujar Dino Andrian.
Politisi Hanura itu berjanji akan menyampaikan laporan ini ke Komisi III DPRD Provinsi Kaltara mengingatkan

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara terkait adanya laporan bahwa rekanannya diduga tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain infrastruktur, warga juga menyoroti kebutuhan akan bantuan yang menyentuh perseorangan (individu).
Dino Andrian menjelaskan bantuan seperti beasiswa, bantuan orang sakit, dan bantuan korban musibah memang dapat diberikan langsung kepada perseorangan.
Sementara itu, untuk bantuan yang berkaitan dengan organisasi atau kelompok, seperti kelompok nelayan atau tani, biasanya disalurkan dalam bentuk organisasi massa (Ormas) atau kelompok-kelompok terorganisir lainnya.
Dino Andrian turut mengapresiasi warga yang baru menginisiasi pembentukan kelompok nelayan.
”Tahun depan yang 2026 nanti ada delapan kelompok nelayan dari kita yang akan kita berikan bantuan,” jelasnya.
Beberapa kelompok yang sudah dibentuk dan akan mendapat bantuan salah satunya kelompok Kampung Sayur. Ia menyarankan agar kelompok yang baru terbentuk, segera melengkapi syarat administrasi untuk dapat dianggarkan pada tahun berikutnya.(*/mt)














Discussion about this post