BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Proses hukum terkait dugaan penggelapan dana perusahaan cat Jotun yang menyeret mantan karyawannya, Yusuf, akhirnya memasuki babak akhir.
Sidang putusan yang digelar di Pengadilan Negeri Balikpapan Kelas IA pada Rabu (3/12/2025) memberikan titik terang setelah melalui rangkaian pemeriksaan.
Dalam sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dewi membacakan tuntutan yang sebelumnya menguraikan modus penggelapan yang dilakukan Yusuf ketika masih bekerja di perusahaan tersebut.
Ia disebut memanfaatkan posisinya untuk membuat pesanan cat melalui skema pre-order fiktif, yang kemudian digunakan untuk mengambil keuntungan pribadi.
Majelis hakim yang memimpin persidangan menyatakan perbuatan Yusuf memenuhi unsur tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam pasal yang berlaku.
Setelah mempertimbangkan keterangan saksi, barang bukti, serta pembelaan, hakim menjatuhkan vonis 3 tahun penjara terhadap terdakwa.
Dalam pertimbangannya, hakim menyebut perbuatan tersebut tidak hanya merugikan perusahaan secara materiil, tetapi juga merusak kepercayaan yang telah diberikan kepadanya sebagai karyawan.
“Kerugian yang ditimbulkan akibat tindakan terdakwa mencapai hampir satu miliar rupiah,” ujar hakim dalam putusannya.
JPU Dewi menyatakan menerima putusan tersebut karena dianggap telah sesuai dengan fakta persidangan dan besarnya kerugian yang dialami perusahaan.
Dengan dijatuhkannya vonis tersebut, proses hukum yang berjalan selama beberapa bulan terakhir resmi memasuki tahap akhir. (oc)















Discussion about this post