TARAKAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tarakan menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Tarakan menjadi mitra untuk mengawasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara 2020 di Kota Tarakan. Upaya ini, demi mewujudkan Pilkada berintegritas di Bumi Paguntaka.
Ajakan ini, disampaikan pada agenda kunjungan Bawaslu Kota Tarakan ke sekretariat FKUB beberapa waktu lalu.â€Kedatangan kami ini, ingin mengajak FKUB menjadi mitra kerja Bawaslu dalam merumuskan strategi tolak politik uang dan politisasi SARA di rumah-rumah ibadah,†kata Ketua Bawaslu Kota Tarakan Sulaiman kepada Fokusborneo.com, Kamis (30/01/20).
Sulaiman menjelaskan kunjungannya ini, sekaligus sebagai upaya menyatukan persepsi akan pentingnya pendekatan keagamaan.â€Kami juga mengajak masyarakat, menghindari dari jeratan kerawanan yang berpotensi muncul pada Pilgub Kaltara nanti. Seperti politik uang, intimidasi, isu sara, hoaks serta netralitas ASN,” ujar Sulaiman.
Menurut Sulaiman, bahwa politik uang tidak hanya berupa materi, namun juga berupa barang.â€Barang apapun yang diberikan dengan didasari permintaan akan suatu hal ataupun mempengaruhi, tidak diperbolehkan untuk diterima,†bebernya.

FKUB Tarakan diharapkan, bisa menyampaikan kepada para tokoh agama yang ada di Tarakan agar berperan aktif ikut melakukan pengawasan.â€Politisasi SARA, merupakan isu yang masih rawan dijadikan sebagai instrument melaksanakan kampanye tidak sehat. Maka perlu ada pencegahan dan penanganan dengan cara pendekatan secara persuasif,” tegasnya.
Selain melakukan pertemuan dengan FKUB, Bawaslu juga mengagendakan pertemuan dengan berbagai tokoh-tokoh agama di Kota Tarakan.â€Upaya ini untuk meminimalisir pelanggaran dalam Pilgub Kaltara yang menjurus ke politisasi SARA,†tutupnya. (spo/aii)















Discussion about this post