TARAKAN – Ketua Forum Komunikasi Ketua Rukun Tetangga (FKKRT) Kota Tarakan Rusli Jabba mengusulkan, APMS atau SPBU non reguler kembali melayani Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus laut. Sejak APMS naik ke darat dan ikut melayani kendaraan, membuat nelayan kesulitan mencari BBM untuk melaut.
“BBM untuk kendaraan kan sudah di layani SPBU, jadi APMS sebaiknya dikembalikan saja untuk melayani BBM khusus laut seperti nelayan dan transportasi laut. Sejak pindah ke darat, APMS tidak hanya melayani kebutuhan laut tetapi juga kendaraan,†sebut Rusli Jabba kepada Fokusborneo.com, Rabu (08/01/20).
Sebelum di tarik ke darat, letak APMS berada di daerah pesisir pantai dan dilaut. Nelayan tidak lagi kesulitan mencari BBM karena bisa sekalian turun melaut.

“Sekarang nelayan kesulitan mencari BBM sejak APMS pindah ke darat. Akibatnya mereka ikut juga beli BBM di SPBU pakai jerigen yang bikin antrian panjang dan setahu saya dimana-mana SPBU tidak boleh beli BBM pakai jerigen plastik maupun drum,†tambahnya.



Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) dulu di Kota Tarakan ada 2 yang melayani laut yakni PT. Sofia Ladang Laut dan PT. Etam Gembira. Hanya saja SPBB sekarang tinggal 1 yaitu PT. Sofia Ladang Laut sedangkan PT. Etam Gembira tidak diketahui kelanjutan usahanya.
“Jadi sekarang yang masih ada di luat untuk memenuhi kebutuhan BBM nelayan dan transportasi laut, hanya tinggal SPBB PT. Sofia Ladang Laut dan APMS UD Tengkawang ditambah SPDN Koperasi Mina Herda Lingkas Ujung. Itu pun kadang nelayan mau membeli sudah habis stok BBM nya,†tegasnya.

Menurut Rusli, jika APMS dikembali khusus melayani kebutuhan BBM laut, diyakini tidak ada lagi antrian panjang di 3 SPBU yang ada. Ia juga mengusulkan salah satu APMS di Juata Laut dijadikan SPBU untuk melayani kendaraan di Kecamatan Tarakan Utara. Sebab yang bikin antri di SPBU nelayan yang membeli BBM untuk perahunya.
“Solusinya, 5 APMS yang ditarik ke darat dikembalikan melayani kebutuhan khusus laut di tambah 1 SPDN Koperasi Mina Herda Lingkas Ujung diyakini tidak ada lagi antrian panjang di SPBU. Selain itu mempermudah nelayan mendapatkan BBM dan tidak perlu mengantri. Biaya yang dikeluarkan nelayan juga kecil karena tidak perlu lagi melangsir dari SPBU. Selama ini nelayan membeli BBM menggunakan jerigen plastik untuk melangsir ke perahunya,†bebernya.
Rusli juga menyayangkan APMS yang ditarik ke darat tidak semuanya. “Kalau APMS mau ditarik ke darat, harusnya semuanya dong tidak ada yang ditinggal. Ini APMS tengkawang, posisinya masih dilaut sedangkan yang lain sudah pindah ke darat ada apa ? kenapa Pertamina gak pindahkan semuanya,†ungkap Rusli Jabba yang juga Anggota DPRD Kota Tarakan dari Partai Hanura.
Berikut daftar APMS yang pindah ke darat :
1. APMS PT. Dahlia Djakaria di Pantai Jembatan Besi.
2. APMS CV. Taufik dulu dibelakang Lantamal pindah ke Karang Harapan-Persemaian dan berubah nama menjadi Angel Pratiwi.
3. APMS UD. Tengkawang tetap di pantai Beringin Selumit Pantai.
4. APMS CV. Bunga Ria dulu berada di jembatan Bongkok Pindah ke Simpang Intraca.
5. APMS Bengkel Jaya dulu di pulau Sadau pindah ke Juata Laut.
6. APMS tambahan Mitra Karya Lestari lokasi di Juata Laut.
(spo/aii)