TARAKAN – Badan Pengawas Obat dan Makanan di Kota Tarakan bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Tarakan lakukan pengambilan sampling bahan makanan di Pasar Tenguyun, Rabu (29/7/2020).
Kegiatan tersebut dalam rangka tindak lanjut pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar BPOM kepada petugas pengawas pasar.
“Jadi kita melakukan bimtek terhadap bagaimana pengambilan sampel di pasar dan mengujinya terhadap 4 parameter bahan berbahaya yaitu rodamin, formalin metanil yellow, dan borak,” jelas Hani Dwi Kustanti, pengawas farmasi dan makanan ahli muda BPOM di Kota Tarakan.
Sampel yang di ambil adalah sampel pangan yang sering ditemukan mengandung 4 bahan berbahaya, ada bakso, kemudian trasi warna merah, kemudian ada kerupuk ada bumbu masak yang berwarna merah.
Ini program Badan Pom di seluruh Indonesia, jadi 34 Provinsi melaksanakan kegiatan ini, namanya pasar aman dari bahan berbahaya.
“Kebetulan pas momen Idul Adha kayak gitu, tapi memang ini sudah dilaksanakan 34 Provinsi di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Pelaksanaan untuk tahun ini digelar di Tarakan yakni pasar Tenguyun Boom Panjang. Untuk tahun ini satu aja, dan akan berkelanjutan, tahun depan di pasar lain di wilayah lain di Kaltara.
“Pertimbangan pasar Tenguyun, kemarin kita ambil lokasu pasar ini minta pertimbangan dari Disperindag selaku pengelola, kemudian kita sudah lakukan identifikasi seperti menggunakan formulir yang sudah ditetapkan,” katanya.
Ini memang bertahap, tahun ini cuma satu lokasi yang diambil khusus di pasar Tenguyun, setelah ini pengambilan sampel akan diuji untuk tahap satu.
Nanti berdasarkan hasil tahap 1 akan di lakukan penyuluhan untuk melihat kembali seperti apa sampel yang dijual apakah masih sama atau tidak.
“Sampel diuji secara rapid test kit, itu sifatnya adalah identifikasi awal, kalau saat ini kita temukan ada mengandung bahan berbahaya tentunya akan kita lakukan pengujian di laboratorium di Samarinda,” pungkasnya. (wic/Iik)
Discussion about this post