Menu

Mode Gelap

Daerah · 17 Nov 2020 16:06 WITA ·

Satu Anggota DPRD Kota Tarakan Diduga Suspek Covid-19, Yulius Dinandus Sebut Masih Tunggu Hasil Swab


					Gedung Kantor DPRD Kota Tarakan. foto: fokusborneo.com Perbesar

Gedung Kantor DPRD Kota Tarakan. foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Satu anggota DPRD Kota Tarakan diduga suspek Covid-19, menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT). Wakil Ketua DPRD Kota Tarakan Yulius Dinandus menyebut, anggota DPRD berinisial EP tersebut masih menunggu hasil swab.

width"300"

“Sampai sekarang ini info itu baru kabar burung, saya belum mendapatkan surat hasil swab yang harus kita pastikan bahwa dia positif atau tidak. Jadi itu asumsi asumsi yang menurut saya masih dibuat dalam bentuk suspek,” kata Yulius Dinandus saat diwawancarai melalui telepon, Selasa (17/11/20).

width"300"
width"400"

Yulius mengatakan, saat ini masih menunggu surat resmi hasil tes swab untuk memastikan bahwa koleganya benar positif atau negatif. “Karena yang bersangkutan kami tanya pun, hasilnya belum keluar baru sifatnya suspek. Kita harus mencari bukti real, bukti fisik dalam bentuk surat sampai sekarang saya belum lihat,” ujar Yulius.

width"450"
width"500"

Jika hasil swab menunjukan positif, Yulius menjelaskan akan dilakukan Tracking dan penyemprotan sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan Covid-19.

“Paling tidak seperti ini SOP nya kan jelas bahwa pertama dari mereka ada tracking perorangan, kemudian dari lembaga ada netralisir dari wadah-wadah yang sudah tersentuh paling tidak ada penyemprotan,” jelas politisi Hanura.

width"400"
width"500"
width"500"

Yulius menambahkan, sudah satu minggu EP tidak masuk kantor. “Saya sempat dengar beliau dirawat di rumah sakit selama 4 hari,” beber Yulius.

width"300"

Yulius menghimbau kepada koleganya yang pernah bersentuhan dengan EP untuk memeriksakan diri. “Yang pertama untuk kolega sendiri yang pernah bersentuhan tujuh hari sebelum dinyatakan positif, lebih baik sadar diri untuk memeriksakan diri,” imbau Yulius.

Adanya kabar ini, menurut Yulius cukup mengganggu psikologi para wakil rakyat. “Kalau soal mengganggu secara global tidak, tapi pasti ada pengaruh psikologi pasti ada yang terganggu satu dua hal yang sifatnya tidak pekerjaan pokok,” tutur Yulius.

width"400"

Yulius juga menghimbau kepada masyarakat, kembali sadar memperhatikan protokol kesehatan, karena sudah beberapa kejadian yang sifatnya transmisi lokal.

“Kita tidak fokus lagi siapa yang keluar siapa yang di dalam tapi orang di dalam sendiri sudah menularkan orang yang di dalam. Jadi diharapkan untuk betul-betul memperhatikan protokoler kesehatan,” tutup Yulius.

Sementara itu, juru bicara gugus tugas percepatan dan penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti dalam press releasenya hari ini menyampaikan terdapat penambahan 3 kasus konfimasi.

“Hari ini bertambah 3 kasus konfimasi positif yaitu, Covid447, EP (Laki-Laki, 40 tahun) Kelurahan Karang Anyar, Covid448, E (Perempuan, 31 tahun) Kelurahan Pamusian dan Covid449, Mw (Perempuan, 32 tahun) Kelurahan Sebengkok,” ujarnya.

Sehingga total kasus kumulatif Covid-19 Tarakan saat ini sebanyak 449 orang, pasien sembuh 376 orang dan pasien yang masih dirawat dan dipantau sebanyak 69 orang. (mt)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 1,195 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Wujudkan ASN yang Inovatif

17 April 2024 - 20:56 WITA

blank

Ditlantas Polda Kaltara Mulai Aktif Kembali Laksanakan Gatur Lalin

17 April 2024 - 16:48 WITA

blank

Apel Korpri Pertama Pasca Libur Lebaran di Lingkungan Pemkot Tarakan

17 April 2024 - 16:34 WITA

blank

Asisten I Buka Tahapan Pembinaan Finalis Pemilihan Putri Otonomi Daerah Kabupaten Bulungan 2024

17 April 2024 - 15:34 WITA

blank

Hasan Basri Jadi Balon Gubernur Kaltara Pertama Ambil Formulir Penjaringan di PDIP

17 April 2024 - 15:10 WITA

blank

Lima Sajak Pilihan Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Soroti Kasus Korupsi di Indonesia Makin Mengerikan

17 April 2024 - 13:14 WITA

blank
Trending di Daerah