Menu

Mode Gelap

Daerah · 11 Feb 2021

Karantina Pertanian Tarakan Lepas Ekspor Tomat Tujuan Malaysia


					Karantina pertanian Tarakan melakukan sertifikasi ekspor tomat tujuan Malaysia Foto: Karantina Pertanian Tarakan Perbesar

Karantina pertanian Tarakan melakukan sertifikasi ekspor tomat tujuan Malaysia Foto: Karantina Pertanian Tarakan

SEBATIK – Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik kembali melakukan sertifikasi ekspor tomat tujuan Malaysia. Tomat sebanyak 400 kg ini akan diangkut menggunakan longboat tujuan Malaysia. Aviv, pejabat karantina pertanian yang bertugas melakukan pemeriksaan fisik mengatakan bahwa tomat yang akan diekspor kondisinya baik, tidak busuk dan tidak ditemukan OPT, Senin (08/02).

“Karena hasil pemeriksaan baik, maka dapat diterbitkan Phytosanitary Certificate dan tomat bisa dilalulintaskan” tambahnya.

Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby dalam keterangannya secara terpisah mengatakan bahwa saat ini mendorong kegiatan ekspor melalui program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) adalah salah satu Program Kementerian Pertanian.

width"400"
width"400"
width"400"

“Pendampingan kegiatan ekspor dalam rangka meningkatkan perekoniam petani telah kami lakukan kepada eksportir terutama yang berhubungan dengan sertifikasi karantina sesuai amanah UU No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan”.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

Sebatik Menyimpan Potensi

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

Sebatik adalah pulau kecil di Propinsi Kalimantan Utara. Pulau Sebatik terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Sebatik wilayah Indonesia dan Malaysia. Kondisi alam yang berbukit-bukit dan tanahnya yang subur membuat Sebatik tidak kalah berpotensi dalam menghasilkan produk pertanian. Komoditas potensialnya adalah pisang, kakao, jahe dan tomat.

width"400"
width"400"

Letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia, membuat akses perdagangan antar dua negara semakin mudah. Tingginya lalulintas arus barang menjadi potensi tersendiri untuk dapat meningkatkan pemasaran hasil pertanian Indonesia.

width"200"
width"300"

Diunduh dari Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST), sertifikasi ekspor tomat pada tahun 2019 sebanyak 8 kali dengan total 6.120 kg. Pada tahun 2021 telah dilakukan 5 kali sertifikasi dengan total 2.400 kg.(*/Iik)

width"400"
width"400"

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Terang Menyapa Perbatasan, PLN Nyalakan Listrik 10 Desa di Nunukan Kalimantan Utara

26 Agustus 2025 - 21:23

Putri Kalimantan Timur Raih Mahkota Putri Pariwisata Indonesia 2025 di IKN

26 Agustus 2025 - 21:12

Pemkot Balikpapan Ajak Mahasiswa Berperan Aktif dalam Pembangunan dan Literasi Digital

26 Agustus 2025 - 21:02

Pemkot Tarakan Perkuat Kerja Sama dengan KemenPANRB soal SPBE dan Kepegawaian

26 Agustus 2025 - 20:05

Dukung Penyuluh Agama, Wali Kota Tarakan Dinobatkan Penerima PENAIS Award 2025

26 Agustus 2025 - 19:48

Redam Banjir, Balikpapan Percepat Pembangunan Bendali Ampal Hulu

26 Agustus 2025 - 19:20

Trending di Daerah