TARAKAN – Waspada penipuan berkedok lelang di Tarakan, Provinsi Kaltara. Modus pelaku menghubungi korban dengan mengaku sebagai pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), DJKN atau pegawai Kantor Pelayanan Kekayaaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tarakan.
Kepala KPKNL Tarakan, Doni Prabudi mengungkapkan selama tahun 2021 hingga Agustus pihaknya menerima 2 aduan penipuan lelang.
“Penipuan lelang sampai Agustus ada 2 aduan, kita sudah tindaklanjuti ke pihak berwajib untuk proses hukumnya,” jelas Doni Prabudi saat konferensi pers pelaksanaan APBN Triwulan III di Kaltara, Kamis (14/10/2021).
Doni mengatakan, modus pelaku menghubungi korban mengatasnamakan pegawai KPKNL dan mentransfer uang dengan nominal tertentu.
“Penipu menghubungi nomor pribadi korban melalui telepon atau aplikasi chat. Mengaku sebagai pegawai KPKNL atau instansi lain, lalu pelaku menunjukkan bukti indentitas yang menyerupai pegawai Kemenkeu / DJKN / KPKNL / instansi lain,” ungkapnya.
Selanjutnya, pelaku menawarkan harga murah (lelang) yang tidak wajar. Harga yang ditawarkan sangat jauh di bawah harga pasar.
Setelah korbannya percaya, pelaku meminta uang muka (DP) yang ditransfer ke rekening pribadi dan pelaku meminta DP 10 – 30%.
“Rekening tujuan transfer DP atas nama pribadi, dan menjanjikan menang lelang,” katanya.
Selain menggunakan nomor telepon, penipu juga menggunakan akun media sosial palsu untuk menawarkan barang.
“Pelaku membuat akun palsu meniru akun resmi KPKNL atau DJKN. Akun palsu berisi foto barang dan daftar harga,” sambungnya.
Kepada masyarakat diimbau jika ada seseorang yang menghubungi dan mengatasnamakan pegawai KPKNL untuk meminta sejumlah uang silahkan dikonfirmasi langsung ke kantor KPKNL Tarakan. (wic/Iik)