TANA TIDUNG – Kepala Desa (Kades) Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung turun langsung melakukan monitoring masalah lahan khususnya tambak, Senin (31/1/2022).
Kades Bebatu, Mahmuda mengatakan tujuan utama monitoring ini dalam rangka menertibkan administrasi petani tambak agar kedepan tidak ada lagi lahan tumpang tindih dan sengketa.
“Yang kedua, kita telah mengetahui ada program pak presiden untuk Kalimantan Utara sampai tahun 2024 merebeoisasi hutan mangrove dimana petani petani tambak saya minta kerjasamanya agar program pak presiden tersebut bisa kita jalankan,” ujarnya kepada fokusborneo.com.
Selain itu Kades Bebatu juga ingin masalah administrasi petani petani tambak yang wilayah mereka yang masuk HPL dan HP (hutan produksi) kedepan dapat diselesaikan atau dicarikan solusi.
“Saya akan bekerjasama terus dengan pihak kecamatan dan pemerintah kabupaten agar kedepan di Desa Bebatu tidak ada lagi tumpang tindih dan lain sebagainya,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan PAD (pendapatan asli daerah) dari sektor tambak khusus di Desa Bebatu akan dimaksimalkan.
“Selama ini kurang maksimal, sebagai pemerintah desa kita akan mendukung dan program Pemda agar semua wilayah di KTT tertib administrasi,” pungkasnya. (her/Iik)