TANJUNG SELOR – Kordinator Aliansi Pemuda dan Masyarakat Peduli Malinau Mohammad Aswan mengaku kecewa berat. Lantaran Dinas Lingkungan Hidup hanya menguji PH dan TSS Sungai Malinau.
“Sangat memalukan DLH Kaltara menyimpulkan air sungai tidak tercemar hanya dengan uji PH dan TSS,” ungkap Aswan mengomentari pernyataan Hamsi disejumlah media.
Menurut Aswan yang juga Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kalimantan Utara, pengujian air dengan mengukur tingkat PH dan TSS saja sangat tidak masuk akal.
“Itu sama saja mempermalukan Pemprov Kaltara. Masa Pemorov menyimpulkan kualitas air sungai hanya dengan mengukur PH dan TSS. Harusnya, pengujian dilakukan konvrehensif. Ada tahapannya. Air diuji di laboratorium. Kalau hanya PH kelas mahasiswa juga bisa,” tegasnya lagi.
Aswan membandingkan saat pengujian sample air ketika Kolam Tuyak milik PT KPUC jebol Februari tahun. Hasil uji lab baru keluar Agustus. Itu pun, lanjut Aswan, dengan beberapa kali pengajuan di Persidangan Keterbukaan Informasi Publik yang dilakukan Jaringan Tambang (Jatam).
“Itu membuktikan proses pengujian air bukan mengukur kadar PH dan TSS aja. Tapi banyak indikatornya,” tegasnya.
Karena terlalu jengkel, Aswan balik menuding DLH bagaikan juru bicara perusahaan tambang. Apalagi, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi Kaltara Senin lalu, tidak terlihat batang hidung Kadis DLH.
“Gimana sih, beraninya ngomong di media. Diundang resmi sama DPRD tidak berani datang. Kalau memang DLH punya data lengkap sampaikan dong sama masyarakat di DPRD. Sikap seperti ini sama saja menghina kehormatan dewan. Di undang tidak datang tapi koar-koar di media,” tegasnya.
Seperti diketahui di sejumlah media Hamsi memaparkan langkah-langkah yang sudah tempuh DLH Provinsi di Sungai Malinau. Diantaranya, menguji Pengujian berupa tingkat keasaman air (PH) dan pengujian tingkat kekeruhan air atau disebut juga Total Suspended Solid (TSS).
Dari kedua indikator itu, DLH memastikan kondisi sungai baik-baik saja. Tiga sungai yang sempat diambil sampel dan diuji, yakni Sungai Seturan, Sungai Sidi dan Sungai Malinau.(Pai)
Discussion about this post