BALIKPAPAN, – Orsidarium, salah satu spot dengan tanaman anggrek di Kebun Raya Balikpapan diresmikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Rabu (12/2/2025). Peresmian masih dalam rangkaian Hari Jadi Kota Balikpapan ke 128 yang juga digelar dengan berbagai perlombaan tahun ini.
Orsidarium yang memamerkan anggrek hitam, ikon Kalimantan Timur tersebut menjadi sebuah fasilitas baru yang menjadi hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).
Rahmad Mas’ud menyampaikan terima kasihnya kepada perusahaan yang telah memberikan CSR untuk pembangunan penambahan fasilitas di Kebun Raya Balikpapan.

“Saya juga berharap perusahaan lain ikut serta dalam menyalurkan CSR, tidak hanya di Kebun Raya, tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum untuk warga Kota Balikpapan,†ujarnya, saat ditemui awak media.


Pentingnya peran Kebun Raya Balikpapan ini, kata wali kota bisa memberikan edukasi kepada anak-anak dan warga Balikpapan mengenai jenis tanaman. Termasuk tanaman langka yang ada di Indonesia. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat pohon-pohon kayu ulin berusia ratusan tahun serta berbagai jenis tanaman khas lainnya.
Ia berharap Kebun Raya ini bisa terus berkembang dan tidak hanya sebagai destinasi wisata edukasi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian bagi pelajar serta akademisi yang akan mendalami keanekaragaman flora Kalimantan Timur.

“Komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga dan mengembangkan kawasan hijau ini, dari total luas lebih dari 300 hektare, saat ini baru sebagian yang dikelola. Kedepannya nanti, kita akan terus menjalin kerja sama. Termasuk dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor, untuk pengelolaan yang lebih optimal,†ungkapnya.
Selain itu, ia berharap infrastruktur di kawasan Kebun Raya Balikpapan dapat semakin ditingkatkan agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Sedangkan terkait tarif masuk, ia mengatakan sudah ada retribusi yang berlaku, sebagai bentuk kontribusi masyarakat untuk mendukung pengelolaan kawasan ini.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati kebun raya ini dengan nyaman. Infrastruktur akan terus kami kembangkan agar aman dan nyaman bagi pengunjung,†ungkapnya.
Tak hanya warga lokal, Kebun Raya Balikpapan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah. Bahkan, beberapa institusi menjadikan tempat ini sebagai lokasi studi banding terkait konservasi dan penelitian tanaman.
“Dengan segala potensi yang dimiliki, Kebun Raya Balikpapan akan terus kami kembangkan sebagai ikon kota, pusat edukasi, dan destinasi ekowisata unggulan,†tuturnya.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman, menjelaskan bahwa proyek ini telah dirintis sejak tahun 2022 dan akhirnya rampung pada awal tahun 2025.
“Alhamdulillah, ini merupakan hasil kerja sama, kerja bareng, serta sinergi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Ini membuktikan bahwa dengan satu tujuan yang sama, segala sesuatu bisa terwujud,†ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan orsidarium ini melengkapi konsep taman tematik di Kebun Raya Balikpapan, yang sebelumnya lebih berfokus pada konservasi, budidaya, dan pelestarian berbagai jenis tanaman.
“Ke depan, Kebun Raya tidak hanya menjadi pusat konservasi, tetapi juga menjadi destinasi wisata edukasi. Bahkan, kami sedang merencanakan pengembangan fasilitas olahraga, seperti jogging track sepanjang 10 kilometer yang ditargetkan selesai pada 2025,†tambahnya.
Area Orsidarium ini memiliki luas sekitar 1,5 hektare dengan jalur penelusuran sepanjang 550 meter. Ke depan, pengembangan fasilitas akan terus dilakukan agar Kebun Raya Balikpapan dapat menjadi pusat konservasi sekaligus destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat.