TARAKAN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan bersama pengurus, elemen mahasiswa dan lembaga mahasiswa melaksanakan rapat konsolidasi terbuka Indoensia Gelap, Minggu (23/2/2025) di Kawasan Masjid Baitul Izza, Islamic Center.
Rapat Konsolidasi terbuka Indonesia Gelap, Kaltara Suram, dan Tarakan Kelam membawa beberapa isu baik nasional, Kaltara maupun Kota Tarakan.
Ndaru Teguh Prakoso selaku Presma UBT, menjelaskan kegiatan ini membahas isu yang sedang berkembang saat ini baik nasional, Kaltara maupun Kota Tarakan.

“Isu nasional kita melihat adanya efisiensi anggaran berdasarkan Inpres 21 tahun 2025 namun memang niatnya baik untuk mengurangi anggaran anggaran substansial dan memperkecil ruang untuk korupsi, namun nyatanya kami temukan di lapangan bawasanya anggaran pendidikan yang seharusnya 20 persen sesuai amanat undang undang dasar kami temui nyatanya 16,77 persen dari APBN,” ujarnya.



Selanjutnya, mahasiswa juga akan mempertanyakan terkuat dana dari efisiensi anggaran, dan lembaga Danantara yang dibentuk oleh pemerintah.
Tidak hanya nasional, isu Tarakan mahasiswa mempertanyakan komitmen pemerintah daerah terkait harga rumput laut, persoalan banjir dan evaluasi program MBG.

“Berkaitan dengan anak – anak di jalanan, kami ingin mereka mendapatkan pendidikan layak dan mereka tidak turun ke jalan dan tidak perlu menjadi tulang punggung ekonomi,” tegasnya.
Sesuai rencana aksi Indonesia Gelap akan dilaksanakan pada Rabu 26 Februari 2025. Namun sehari sebelumnya akan dilaksanakan rapat konsolidasi terbuka. (**)